Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Kompas.com - 03/05/2024, 11:01 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu panas ekstrem telah menyebabkan rel kereta api melengkung di provinsi Nakhon Si Thammarat, Thailand bagian selatan. 

Menurut pernyataan resmi State Railway of Thailand (SRT), para pekerja kereta api memerlukan waktu sekitar satu jam untuk mendinginkan rel agar dapat digunakan kembali, mengutip Bangkokpost, Rabu (1/5/2024)

Deformasi rel terjadi di antara stasiun Ron Phi Bun dan Khao Chum Thong di distrik Ron Phi Bun, Nakhon Si Thammarat pada pukul 14.20 pada Selasa (30/4/2024). 

Ekarat Sri-arayanpong, kepala kantor gubernur SRT, menjelaskan bahwa suhu yang sangat panas menyebabkan pemuaian dan tekanan pada rel serta bantalan di bagian jalur kereta api, sehingga rel menjadi bengkok.

Baca juga: Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Para karyawan SRT dan petugas penyelamat bekerja keras untuk mengembalikan rel yang bengkok dan bantalan beton yang panas ke bentuk semula dengan cara menyiramkan air dingin dan es.

Rel kembali ke kondisi normalnya dalam waktu sekitar satu jam setelah usaha tersebut.

Sementara itu, pemerintah kota Bangkok, Thailand, telah mengeluarkan peringatan terkait dengan kondisi panas ekstrem. Indeks panas diperkirakan akan naik di atas 52 derajat celsius, menyebabkan kekhawatiran akan kondisi cuaca yang sangat panas.

Kementerian Kesehatan Thailand juga melaporkan bahwa 30 orang telah meninggal akibat sengatan panas antara 1 Januari dan 17 April 2024. 

Baca juga:

Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Direk Khampaen, menekankan pentingnya bagi lansia dan mereka yang memiliki kondisi penyakit, termasuk obesitas, untuk tetap berada di dalam ruangan dan minum air secara teratur.

April biasanya merupakan waktu terpanas sepanjang tahun di Thailand dan negara-negara lain di Asia Tenggara. 

Namun kondisi tahun ini diperburuk oleh pola cuaca El Nino. Tahun lalu terjadi rekor tingkat suhu panas di seluruh dunia, dengan badan cuaca dan iklim PBB mengatakan bahwa Asia memanas dengan sangat cepat.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com