Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Ayam Betutu Gilimanuk di Jakarta

Kompas.com - 28/08/2014, 09:16 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kangen Bali? Tak perlu khawatir. Solusinya adalah makan makanan khas Bali. Ayam Betutu khas Gilimanuk dijamin bisa sedikit mengobati rasa rindu akan keindahan Pulau Dewata.

Ayam betutu adalah makanan khas asal Gilimanuk, salah satu kawasan yang cukup terkenal di Bali. Ayam Betutu Gilimanuk awalnya adalah makanan yang disajikan khusus pada upacara adat setempat. Seiring dengan perkembangan zaman, ayam betutu bisa menjadi makanan sehari–hari dan salah satu wisata kuliner di Bali.  

Ayam Betutu Gilimanuk ada 2 macam yaitu kuah dan goreng. Keduanya tidak jauh berbeda, ayam betutu goreng juga asalnya dari bumbu kuahnya. Resep bumbu dan cara masak asli betutu memang tidak mudah. Bumbunya adalah campuran berbagai bumbu dapur dan rempah khas Bali seperti daun jeruk, bawang, ketumbar, pala, kunyit, dan bumbu lainnya.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Menu lengkap ayam betutu gilimanuk dengan pelecing kangkung dan sambal matah.

Aslinya, cara memasak betutu juga termasuk yang rumit. Ayam atau bebek yang sudah dilumuri bumbu dibungkus daun pisang dan pelepah pinang.  Kemudian bungkusan dimasukkan dalam tanah bersama bara api selama 6-7 jam. Cara masak seperti ini sudah jarang ditemui meski di Bali sekalipun. Para ibu rumah tangga dan juru masak cukup memasaknya di dalam oven atau direbus api biasa.  

Di Jakarta, menu ayam betutu dan makanan khas Bali memang tak begitu mudah ditemui. "Bentuknya franchise. Bumbunya langsung dikirim dari Bali dan kami di sini mengolahnya," ucap Rodek, juru masak Kafe Ama2Gee.

Dengan suasana kafe yang tergolong mewah, kafe yang berada di kawasan Blok M, Jakarta ini khusus menyajikan makanan Bali. "Yang paling dicari selain nasi campur Bali adalah ayam betutu. Ada juga bebek betutu tapi orang Jakarta banyaknya lebih suka yang ayam," kata Rodek.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Pelecing kangkung, teman santapan ayam betutu gilimanuk.

Saat Kompas.com mencicipi ayam betutu ini, aroma rempah khas Bali menusuk di hidung. Saat dimakan, rasa pedasnya sangat kuat. Dengan kombinasi rempah dan pedas membuat selera makan menjadi semakin tinggi. Bagi yang tidak suka pedas, disarankan memilih ayam betutu goreng karena pedas dari kuahnya tidak terasa.

Yang tak kalah menggiurkannya adalah sambal khas Bali yaitu sambal matah. Bumbunya sederhana saja yaitu campuran irisan bawang merah, cabe rawit, sereh, dan perasan jeruk limau. Terakhir ditambah minyak kletik. Radek mengatakan, “Bahannya harus segar. Kalau tidak segar akan berbau. Rasanya jadi nggak enak. Warnanya juga jadi kusam”.

Minyak kletik campuran sambal matah adalah minyak tradisional yang terbuat dari perasan buah kelapa. "Minyak kletik-nya juga asli dari Bali," kata juru masak yang terbiasa dengan olahan makanan Bali ini.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Sambal matah khas Bali yang segar dan pedas.

Temannya sambal matah adalah pelecing kangkung. Daun kangkung rebus yang dicampur dengan sambal terasi dan kacang goreng. Kangkungnya yang segar ditambah sambal pelecing  yang pasti pedas juga. Benar–benar selera Bali.  

Ayam betutu ini memang berasal dari kawasan ujung barat Bali yaitu Gilimanuk tapi sudah menjadi kebanggaan masyarakat Bali. Rasanya yang unik seperti sulit ditemukan di belahan dunia lain. Kangen Bali, kangen juga Ayam Betutu Gilimanuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com