Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TIF 2015 Diharapkan Jadi Magnet Menjaring Wisatawan

Kompas.com - 16/08/2015, 16:24 WIB
TORAJA, KOMPAS.com - Penyelengaraan Toraja Internasional Festival (TIF) 2015 ke III di Ketekesu di Toraja Utara diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

"Kami berharap festival ini bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk melihat kebudayaan di Toraja dikolaborasi dengan kesenian dari musisi dunia yang sengaja didatangkan untuk memeriahkan acara," kata Direktur Lokaswara Franki Raden di Toraja Utara, Jumat (14/8/2015).

Dalam keterangannya kepada wartawan sebelum pembukaan TIF di Ketekesu, dia optimistis TIF akan menarik bagi wisatawan kendati minim anggaran. "Kami tidak peduli dengan minimnya anggaran pelaksanaan, karena kami seniman berkarya untuk menghasilkan karya untuk dinikmati masyarakat," paparnya kepada wartawan.

Sementara Bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring pada kesempatan itu mengatakan pihaknya berharap dengan sejumlah agenda budaya termasuk TIF akan menjadi minat wisatawan untuk memilih destinasi di Toraja.

"Pemerintah daerah berharap melalui acara seperti ini akan menarik jumlah wisatawan. Selain itu akan meningkatkan pendapatan ekonomi warga sekitar. Saya sangat setuju festival ini akan menjadi agena tahunan," paparnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kuburan batu yang diperkirakan berusia ratusan tahun di Kete Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (17/11/2014).
Franky memaparkan hingga tahun ketiga pelaksanaan dan agenda pariwisata lainnya di Toraja, ada peningkatan signifikan termasuk pendapatan masyarakat. "Tiga tahun lalu jumlah wisatawan mencapai 60 ribu orang, namun tahun ini meningkat hingga 100 ribu wisatawan baik dari lokal, nasional maupun mancanegara," katanya.

TIF di tahun ketiga ini digelar di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara 13-16 Agustus dengan menampilkan kesenian Toraja mengangkat tema 'Mabugi' sebagai inti dari rangkaian kegiatan tersebut. Mabugi adalah sebuah rangkaian tarian dan nyanyian kolosal dikemas dalam bentuk teaterikal yang sangat unik. Mabugi hanya terdapat di wilayah Rantepao.

Mabugi ditampilkan pada pembukaan kolosal TIF yang berjudul 'Toraja Symphony' pada Jumat malam. Selain Mabugi, TIF menampilkan Karombi, Manganda, Menimbong, Pageludan Pompang, serta grup musik non-tradisional Toraja seperti Toraja Choir dan Tibaen Ballo.

Franky berharap, suatu saat Toraja dapat menjadi ikon dari pertemuan budaya segala bangsa di dunia sebagaimana halnya dengan Indonesia sendiri. Jika tujuan ini dapat tercapai, maka jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dipastikan akan melonjak drastis setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com