Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Sulsel: Benahi Infrastruktur untuk Wisatawan

Kompas.com - 09/02/2015, 13:22 WIB
MAKASSAR, KOMPAS — Meskipun kebijakan tiket murah dihapus, kalangan penggerak sektor pariwisata di Sulawesi Selatan tetap optimistis menarik kunjungan wisatawan mancanegara lebih banyak ke Sulsel. Namun, ini harus didukung oleh pengambil kebijakan dan semua pihak yang terkait. Obyek wisata dan infrastruktur termasuk hal penting yang harus dibenahi untuk kenyamanan wisatawan.

Kementerian Pariwisata menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga 12 juta dan Sulsel termasuk salah satu yang diandalkan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel, pada 2014 jumlah kunjungan wisman mencapai 150.000 orang dari target 100.000 orang. Jumlah wisatawan Nusantara (wisnus) sebanyak 6 juta dari target 5,5 juta. Tahun ini target kunjungan wisman ke Sulsel ditetapkan menjadi 200.000. Target kunjungan wisnus juga dinaikkan.

”Kami yakin bisa berpartisipasi untuk menarik wisman masuk ke Indonesia, khususnya Sulsel,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel, Didi Leonardo Manaba, Jumat (6/2/2015), di Makassar. (Baca juga: Kerbau Satu Miliar di Tana Toraja)

Dia mengatakan, pihaknya terus berpromosi dan membenahi lembaga atau organisasi yang bergerak di sektor pariwisata. Hanya saja usaha ini harus didukung oleh semua sektor dan pengambil kebijakan. ”Jangan sampai kami menjual, lalu wisatawan mendapatkan hal-hal yang mengurangi kenyamanan,” kata Didi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kuburan batu yang diperkirakan berusia ratusan tahun di Kete Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (17/11/2014).
Didi mencontohkan sejumlah hal yang harus dibenahi, antara lain infrastruktur jalan, obyek wisata, serta beberapa hal yang mengganggu kenyamanan berwisata. ”Saya dapat banyak laporan tentang kendaraan yang membawa wisatawan ke Toraja, kerap diminta singgah di beberapa kabupaten. Entah untuk pemeriksaan apa dan apa aturannya. Namun ini mengganggu kenyamanan. Ini harus jadi perhatian dinas perhubungan,” katanya. (Baca juga: Ramma, Lembah di Kaki Bawakaraeng)

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel Jufri Rahman mengatakan, soal pariwisata tak harus melulu menjadi urusan dinas pariwisata karena instansi dan sejumlah sektor lain harus ikut terlibat. ”Urusan jalan, bandara, dan hal semacam itu misalnya, adalah kewenangan dinas pekerjaan umum, dinas perhubungan. Kami lebih kepada destinasi atau obyek wisata. Kami sudah memasukkan Rencana Induk Pariwisata Daerah ke DPRD Sulsel untuk dibahas. Rencana induk ini penting karena melibatkan sejumlah instansi yang punya peran penting mendukung sektor Pariwisata,” kata Jufri.

Saat ini, sejumlah obyek wisata baru di luar Tana Toraja dan Pantai Bira mulai dipromosikan Asita dan Dinas Pariwisata Sulsel. Obyek wisata tersebut antara lain gunung karst di Matos dan Pangkep, Rammang-Rammang, dan Desa Wisata Lakkang. (ren)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com