Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2015, 13:44 WIB
SENJA itu, ratusan pengunjung, sebagian besar pendaki, melepas lelah di Tallung, sebuah tempat di ketinggian berkisar 1.700-1.800 meter di atas permukaan laut. Dari Tallung, sejauh mata memandang terhampar pemandangan lembah hijau, pepohonan di lereng gunung, sungai-sungai yang meliuk-liuk, dan kabut.

Awan berbagai bentuk yang seputih kapas di antara birunya langit, seolah-olah dalam jangkauan. Tampak pula tenda warna-warni di tengah-tengah lembah yang tersebar di antara sungai, tanah lapang, dan pepohonan. Pesona keindahan itu membayar impas, perjalanan mendaki dan menurun selama sekitar empat jam.

Lembah yang tampak sejauh mata memandang itu adalah Lembah Ramma, di kaki Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang. Sebenarnya Lembah Ramma sebagian besar berada di kaki Bawakaraeng. Itulah sebabnya, mengapa banyak pengunjung khususnya pendaki, menjadikan Dusun Lembanna di Malino, Kabupaten Gowa, sebagai titik awal menuju Lembah Ramma. Adapun Malino adalah dataran tinggi di Kabupaten Gowa yang menjadi salah satu tempat wisata.

Lembanna adalah salah satu dusun di di kaki Gunung Bawakaraeng yang nyaris tak pernah sepi pengunjung. Baik perjalanan mendaki ke Gunung Bawakaraeng maupun ke Lembah Ramma, umumnya dimulai dari dusun ini.

Dusun Lembanna berhawa dingin, dengan permukiman warga di antara beragam tanaman hortikultura. Lembanna berjarak sekitar 80 kilometer dari Makassar. Lembanna dapat dijangkau memakai kendaraan roda dua dan roda empat dari Makassar.

Warga Lembanna sangat ramah dengan pengunjung. Pintu setiap rumah selalu terbuka bagi siapa saja, dan sekaligus dapat menjadi tempat menginap sebelum melanjutkan perjalanan. Pemilik rumah juga akan dengan senang hati memasak untuk setiap tamu yang datang. Biasanya pengunjung akan memberi sebagian bekal yang dibawa, untuk dimasak dan sebagian lagi diambil dari kebun di sekitar rumah. Cukup memberi uang seadanya kepada pemilik rumah.

Jika tak ingin menginap di Lembanna, kawasan wisata Malino dapat menjadi alternatif. Di lokasi ini terdapat banyak penginapan, hotel, dan rumah makan. Harga sewa penginapan bervariasi, Rp 200.000-an hingga jutaan. Jarak Malino dan Lembanna sekitar 20 kilometer.

Petualangan

Lembah Ramma, sejak beberapa tahun lalu menjadi alternatif tempat wisata, terutama bagi orang-orang yang senang perjalanan petualangan. Selain keindahannya, perjalanan pendakian yang cukup lebih mudah ketimbang mendaki Gunung Bawakaraeng atau Lompobattang, membuat Lembah Ramma bisa dijangkau bahkan oleh mereka bukan pendaki ulung.

Dari Lembanna, perjalanan ke Lembah Ramma dimulai dengan menyusuri perkebunan. Kebun wortel, bawang, kentang, dan markisa adalah sebagian dari jejeran tanaman yang menghampar menghias sisi jalan. Lepas dari kebun, perjalanan memasuki hutan, mulai dari hutan yang pepohonannya jarang dan rendah sebagian, juga terdapat alang-alang hingga hutan rapat yang tanamannya besar.

Mendaki, menurun, melalui bebatuan, akar pohon besar, adalah tantangan yang dilalui menuju Lembah Ramma. Rambu dan petunjuk, memudahkan pengunjung menuju Ramma. Ada beberapa titik seperti pertigaan atau perempatan yang menjadi jalur pendakian ke puncak Bawakaraeng. Namun petunjuk sangat jelas mengarahkan pengunjung, jika akan ke Ramma.

Terdapat beberapa persinggahan antara Lembanna-Ramma. Persinggahan ini berupa sungai dengan bebatuan besar dan air yang jernih, serta beberapa tanah yang lapang. Biasanya di setiap persinggahan, pengunjung akan mengeluarkan bekal sembari beristirahat sejenak. Tidak sedikit pula pendaki yang membawa kompor kecil, menyeduh kopi di tempat persinggahan ini. Banyak yang kerap berlama-lama di tempat persinggahan, untuk sekadar menikmati suasana sungai, hutan, dan kicau burung.

Ada beberapa titik perjalanan dengan rute lebih menantang, misalnya tanjakan dan turunan melalui bebatuan besar dengan akar pohon di antaranya yang menyerupai anak tangga. Rute ini tetap terbilang aman dan dapat dilalui siapa pun.

”Justru menariknya di rute-rute menantang ini. Lagi pula lumayan aman dan pasti puas. Saya datang ke Ramma, karena memang mencari alternatif berwisata yang sedikit menantang. Selain itu belajar tentang alam,” kata Paulus Tandi Bone, seorang fotografer yang bersama teman-temannya, kerap menghabiskan waktu libur di Ramma.

Menantang dan mendapat pemandangan yang memesona, juga menjadi alasan Hajrah (25), seorang karyawan swasta berkunjung ke Ramma. ”Berwisata murah meriah, olahraga dapat, puas juga dapat. Lelah di perjalanan iya, tetapi begitu tiba di Ramma, semua hilang. Yang ada rasa syukur, puas, dan tentu saja pikiran kembali jernih,” katanya.

Walau sedikit menantang, sebagai alternatif tempat wisata, Ramma nyaris tak pernah sepi kunjungan. Setiap pekan, ada saja kelompok pengunjung yang datang. Bahkan saat musim libur dan momen peringatan hari kemerdekaan, sumpah pemuda, hari pahlawan, hingga malam tahun baru, jumlah yang datang akan mencapai ratusan dalam sekali kunjungan. Saat-saat seperti ini, Lembah Ramma, ramai dengan kemah pengunjung.

Umumnya pengunjung ke Ramma, hanya menginap satu-dua malam. Hanya sedikit yang menginap lebih lama dari itu. Biasanya yang menginap lebih dari dua malam, kelompok yang melakukan kegiatan.

Beberapa tahun ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel, memang terus mencari alternatif tempat wisata baru, selain Tana Toraja dan Pantai Bira di Bulukumba. ”Sulsel punya banyak pesona keindahan alam. Banyak alternatif berwisata, selain sekadar wisata alam. Ada banyak wisata pendidikan, wisata agro, dan wisata petualangan yang tak kalah menarik. Ini yang sedang coba kami tawarkan. Memang perlu pembenahan di sana sini dan itu sedang kami upayakan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel, Jufri Rahman.

Lembah Ramma, betapapun menantang dan butuh sedikit bersusah-susah, toh tak ada yang hanya ingin sekali saja berkunjung ke sini. Umumnya pengunjung selalu meninggalkan Ramma dengan janji, akan kembali. Pesona Ramma, seolah menjadi magnet yang selalu menarik orang untuk kembali. (Reny Sri Ayu)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Travel Tips
Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Travel Update
MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Tanpa Travel Agent, Apakah Bisa?

Umrah Mandiri Tanpa Travel Agent, Apakah Bisa?

Travel Tips
Etihad Airways Terbang ke Bali Pertama Kalinya per April 2024

Etihad Airways Terbang ke Bali Pertama Kalinya per April 2024

Travel Update
3 Tips Maksimalkan Promo Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

3 Tips Maksimalkan Promo Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Travel Tips
Jelang Nataru, Tingkat Okupansi Hotel Naik 30 Persen di Aceh

Jelang Nataru, Tingkat Okupansi Hotel Naik 30 Persen di Aceh

Hotel Story
Super Air Jet Buka Rute Baru Batam-Pekanbaru-Padang per 20 Desember

Super Air Jet Buka Rute Baru Batam-Pekanbaru-Padang per 20 Desember

Travel Update
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Beri Diskon Paket Umrah hingga Rp 2 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Beri Diskon Paket Umrah hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Bus Jawara di Tangerang Penuh Dipesan hingga Akhir Tahun

Bus Jawara di Tangerang Penuh Dipesan hingga Akhir Tahun

Travel Update
7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

Hotel Story
Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Travel Tips
Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Hotel Story
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com