Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade "Makhluk Halus" di Museum Angkut, Horor!

Kompas.com - 31/10/2016, 15:20 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Matahari masih terang bersinar saat sejumlah makhluk halus itu muncul di Museum Angkut, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (30/10/2016). Kedatangan para makhluk halus itu sontak membuat pemandangan di museum yang berdiri pada 9 Maret 2014 itu menjadi horor.

Namun, ribuan pengunjung yang memadati museum yang penuh dengan berbagai model angkutan kuno itu tidak histeris. Mereka malah mendekat, bahkan mengajaknya berfoto bersama.

Rupanya, makhluk halus yang mulai bermunculan sejak pukul 16.30 WIB itu bukan makhluk halus yang sesungguhnya. Mereka adalah para peserta festival Halloween part III Dark Noon yang diselenggarakan oleh pengelola museum seluas 3,8 hektar itu.

Ada berbagai jenis "setan" yang beradu aksi menyapa ribuan pengunjung. Mulai dari zombie, mumi, valak, bahkan drakula. Bukan hanya pada hari itu saja. Sebelumnya, sejak Halloween itu dibuka pada Jumat (28/10/2016), pemandangan yang sama juga terjadi.

KOMPAS.com / Andi Hartik Halloween saat berkeliling di kawasan Museum Angkut, Kota Batu, Jawa Timur untuk menyapa pengunjung, Minggu (30/10/2016)
"Ini temanya senja kala ya. Kalau orang jawa bilang surup-surup. Pergantian matahari dan bulan. Orang bilang saat itu merupakan waktu keluarnya setan yang sesungguhnya. Sangat menakutkan sehingga anak-anak harus pulang ke rumah," kata Manager Operasional Museum Angkut, Endang A Shobirin.

Total ada 308 perserta yang ikut dalam event tersebut. Terdiri dari pelajar di SMK dan perguruan tinggi yang ada di Malang. Penampilan mereka diperlombakan. Bagaimana cara berkostum, makeup, dan bersikap seperti tema Halloween yang dibawakan.

"Target kita bagaimana memberikan pemahaman bahwa museum transportasi ini bisa mendidik. Tidak hanya pengetahuan tentang transportasi, tapi juga ada seni, budaya juga fashion," jelasnya.

Adanya event halloween membuat kunjungan wisatawan ke museum itu meningkat. Dari yang biasanya sekitar 1.000 pengunjung per hari, naik menjadi 3.000 pengunjung. Fanny Amalia, salah satu perserta dengan kostum bertema naga ini mengaku sangat antusias. Bahkan ia rela berlama-lama menjalani makeup untuk penampilan yang maksimal.

"Ini buat pengalaman saja. Tadi makeup-nya sampai dua jam," katanya.

KOMPAS.com / Andi Hartik Halloween saat berkeliling di kawasan Museum Angkut, Kota Batu, Jawa Timur untuk menyapa pengunjung, Minggu (30/10/2016)
Muhammad Samual, peserta lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengaku mempersiapkan penampilannya sebagai mumi itu selama dua setengah jam. Ia sengaja mengambil tema yang sangat sulit untuk dilakukan itu. Menurutnya, penampilan itu malah tampak berbeda dari peserta lainnya.

"Konsepnya, cari yang agak langka. Yang agak jarang dipakai orang. Susah untuk bergerak sih," jelasnya.

Selain berselimut lapisan kain putih, ia juga memasang adonan krim dan tepung terigu di sekujur tubuhnya. Bahkan ia juga memasang lem untuk membuat lapisan kain dan tepung itu mengental di tubuhnya.

KOMPAS.com / Andi Hartik Halloween saat berkeliling di kawasan Museum Angkut, Kota Batu, Jawa Timur untuk menyapa pengunjung, Minggu (30/10/2016)
Setelah selesai menyapa pengunjung dengan mengelilingi seluruh pojok museum, tiba saat para Halloween itu berpesta. Mereka naik ke atas panggung, lalu berjalan satu per satu layaknya di atas catwalk.

Ekspresi yang ditampilkan tentu menakutkan sesuai tema konstum dan makeup. Selama itu aksi panggung itu, musik DJ mengiringi. Setelah itu, para peserta bersama pengunjung berjoget bersama mengikuti alunan musik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com