Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Pun Memiliki Hutan Pinus, Ini Lokasinya...

Kompas.com - 06/12/2016, 17:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ada satu lagi tempat wisata yang sedang hits di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yaitu hutan pinus yang terletak di bawah kaki Gunung Raung tepatnya di Desa Sumberbuluh, Kecamatan Songgon.

Bukan hanya cocok untuk refreshing karena udara sejuk dan segar, di wisata hutan pinus juga ada beberapa spot cantik untuk selfie seperti rumah pohon, deretan payung merah cantik, dan lampion warna-warni.

Di tempat tersebut pengunjung juga bisa melakukan kegiatan alam bebas seperti berkuda, bersepeda, safari jeep, outbond, trekking menyusuri hutan pinus dan juga camping.

Jika hanya sekadar ingin santai, bisa juga menggelar tikar di antara deretan pohon pinus atau di bangku-bangku kayu yang disediakan pengelola sambil menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah serta ditemani dengan secangkir kopi dan teh hangat.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Wisata hutan pinus Songgon di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pengunjung bisa juga berjalan turun ke arah sungai dan menyaksikan keseruan aktivitas arung jeram yang melewati Kali Badeng yang memiliki arus yang cukup menantang.

Pengelola Wisata Hutan Pinus Songgon, Yusuf Sugiono kepada KompasTravel, Minggu (4/12/2016) mengatakan areal hutan pinus seluas 97 hektar namun yang dikembangkan sebagai tempat wisata hanya tujuh hektar.

"Per hari kalau dibuat rata-rata pengunjung yang datang sekitar 200 sampai 300 orang tapi kalau sata musim libur atau weekend bisa sampai seribu orang," katanya.

Hutan Pinus Songgon sendiri terletak kurang lebih 30 kilometer dari kota Banyuwangi dan sebelumnya hanya hamparan hutan pinus yang getahnya diambil secara rutin.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Salah satu spot foto favorit dengan payung merah di Hutan Pinus Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.
Saat pohon pinus masih kecil, warga sekitar masih bisa melakukan tanam tumpangsari seperi menanam cabe, jahe dan jagung.

Namun setelah pohon pinus semakin tinggi masyarakat sudah tidak bisa lagi bercocok tanam sehingga muncul ide untuk memanfaatkan sebagai tempat wisata.

"Dulu kami mengambil getah dan juga tumpangsari tapi saat tidak bisa lagi ditanami ada ide untuk dijadikan tempat wisata ya jadinya seperti sekarang," jelas Komarudin, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Rimba Ayu yang terlibat dalam pengelolaan tempat wisata.

Yang terlibat dalam pengelolaan tempat wisata ini, menurut Komarudin, hanya anggota LMDH yaitu warga sekitar, yang jumlahnya sebanyak 350 orang.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Salah satu spot foto favorit dengan lampion warna-warni di Hutan Pinus Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.
Mereka juga berjualan makanan dan minuman, tur guide sampai tukang parkir. "Di sini tidak hanya kami pakai untuk mencari ekonomi tapi juga kami jaga kelestariannya,” ujarnya.

Tertarik mengunjungi hutan pinus ini? Pastikan isi batere kamera anda penuh karena jika berkunjung kesini tidak akan ingin berhenti untuk ber-selfie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com