Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergelaran Seni dan Budaya Pattae Digelar Selama Sepekan

Kompas.com - 29/12/2016, 10:19 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Pertunjukan Seni dan Budaya Pattae yang digelar Suku Pattae di Polewali Mandar, Sulawesi Barat menjadi tontonan menghibur bagi ratusan warga dan anak-anak, Selasa (27/12/2016) malam. Beragam kesenian tradisional Pattae akan dipentaskan selama sepekan ke depan.

Tak heran jika pergelaran seni tradisional ini selain menjadi ajang wisata budaya di musim liburan sekolah juga jadi ajang hiburan warga dalam menyambut tahun baru 2017.

Pergelaran beragam seni dan budaya Pattae berlangsung meriah di lapangan bola Batetanga, Desa Batetanga, Kecamatan Binuang.

Beragam seni dan budaya tradisional Mandar yang tetap lestari di tengah masyarakat Pattae digelar seperti tari toerang batu, tradisi padendang yang menjadi perwujudan rasa syukur warga atas panen yang melimpah. Ditampilkan pula lagu-lagu Pattae hingga rebana ala suku Pattae.

Ratusan warga termasuk para orang tua, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan anak-anak antusias menyaksikan jalannya festival budaya Pattae ini.

KOMPAS.com/JUNAEDI Pergelaran seni dan budaya Pattae menjadi ajang wisata budaya dan hiburan warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (27/12/2016), dalam meyambut tahun baru 2017.
Lihat saja tradisi padendang ini, sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat dari 9 desa di Kecamatan Binuang ikut terlibat mementaskan seni padendang.

Padendang sendiri tidak hanya bermakna sekadar sebagai hiburan saat mengolah hasil panen menjadi beras, namun dalam tradisi Mandar punya sejarah dan filosofi sendiri. Padendang juga bermakna sebagai persembahan hiburan kepada Dewa Padi yang memberikan panen berlimpah.

Tak hanya itu, sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat dari 9 desa di Kecamatan Binuang juga tampil memainkan rebana khas Pattae.

Konon rebana menjadi tradisi kebudayaan Pattae lantaran dalam sejarahnya Suku Pattae yang dikenal memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi pernah berasimilasi dengan sejumlah bangsa-bangsa di dunia seperti Arab, India, dan China.

Erwin selaku Ketua Panitia Pelaksana Pergelaran Seni dan Budaya Pattae mengatakan agenda tahunan yang digagas tokoh pemuda Pattae ini lahir dari keprihatinan generasi muda terhadap mulai punahnya aneka seni dan budaya Pattae.

KOMPAS.com/JUNAEDI Pergelaran seni dan budaya Pattae menjadi ajang wisata budaya dan hiburan warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (27/12/2016), dalam meyambut tahun baru 2017.
Acara ini juga bertujuan untuk merevitalisasi ingatan warga terutama generasi muda agar tradisi leluhur yang menjadi salah satu kekayaan peradaban Suku Pattae tetap hidup di tengah masyarakat sebagai spirit dalam menghadapi tantangan hidup.

“Kita berharap Pergelaran Seni dan Budaya Pattae ini menjadi salah satu upaya untuk terus menerus mewariskan seni dan budaya Pattae dari generasi ke generasi berikutnya agar tetap lestari,” ujar Erwin.

Darwin Badaruddin, Asisten Perekonomian yang mewakili Bupati Polewali Mandar ketika membuka Pergelaran Seni dan Budaya Pattae mengatakan pergelaran ini adalah bagian dari upaya Suku Pattae melestarikan seni dan kebudayaannya.

"Pergelaran Seni dan Budaya Pattae ini merupakan upaya membangun pertalian sejarah dan kebudayaan Pattae masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang,” ujar Darwin.

Tak hanya seni dan budaya tradisional disuguhkan kepada para penonton, sejumlah lagu dan tari kreasi atau tari kontemporer juga jadi tontonan warga dan anak-anak dalam menyambut Tahun Baru 2017.

KOMPAS.com/JUNAEDI Pergelaran seni dan budaya Pattae menjadi ajang wisata budaya dan hiburan warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (27/12/2016), dalam meyambut tahun baru 2017.
Animo masyarakat menyaksikan Pergelaran Seni dan Budaya Pattae ini membuat sekitar 500 kursi yang disediakan tak mampu menampung warga yang datang. Sejumlah warga dan anak-anak terpaksa menyaksikan acara ini hingga selesai dengan berdiri atau duduk berlantai rumput di lapangan.

Meski acara digelar mulai pukul 19.30 Wita hingga tengah malam disertai hujan rintik-rintik, namun tidak membuat warga dan anak-anak beranjak dari lokasi. Mereka menonton hingga acara selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com