Kecewa dengan Pelantikan Trump? Museum di AS Tawarkan "Tempat Pelarian"

KOMPAS.com - Hari ini, Donald Trump resmi menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat. Trump mengadakan makan siang inaugurasi (inaugural luncheon) serta mengucapkan sumpah di West Lawn Capitol Building, Washington DC.

Pelantikan Donald Trump menuai protes dan demonstrasi. Oleh karena itu, beberapa museum di Amerika Serikat menyediakan "tempat pelarian" bagi siapa pun yang ingin "tutup mata" akan realita pelantikan Trump.

BACA JUGA: Usai Dilantik, Ini Menu Makan Siang Pertama Donald Trump

Banyak institusi menawarkan harga tiket masuk pay-what-you wish (sukarela) pada hari ini, Jumat (20/1/2017). Beberapa galeri seni membuat instalasi yang berkaitan dengan ekspresi politik.

Mengutip situs Quartz Media, Whitney Museum di New York City memberi wadah bagi penulis, seniman, dan aktivis untuk mengeluarkan pendapat dan idealisme mereka. Museum tersebut juga menjadi tempat diskusi panel yang membahas identitas, imigrasi, ras, dan demokrasi. 

The Brooklyn Museum, juga terletak di New York City, akan memberikan suguhan pembacaan puisi sehari penuh. Puisi tersebut berjudul "Let America Be America Again" karangan Langston Hughes tahun 1935.

Baltimore Museum of Art (BMA) di Negara Bagian Maryland memiliki beberapa program, termasuk tur dan beberapa pertunjukan seni.

"Kami ingin semua orang tahu bahwa BMA adalah tempat yang aman dalam masa pergantian (jabatan presiden)," tutur Christopher Bedford, Direktur BMA dalam siaran pers yang dirilis situs resmi museum.

BACA JUGA: Seperti Apa Menu Makan Siang Pertama Para Presiden AS?

Rubin Museum of Art di New York merancang acara yang bertujuan untuk menenangkan jiwa. Mereka memajang beragam benda keramat dan kerajinan dari Pegunungan Himalaya. Rubin Museum juga menyelenggarakan kelas meditasi dan yoga bernama "Swear In, Breathe Out".

"Pada saat seperti ini, karya seni dari kami berfokus pada pencarian kebijaksanaan dan rasa saling mengasihi," tutur Executive Director Rubin Museum. 

Beberapa program yang disuguhkan sejumlah museum itu terinspirasi oleh J20 Art Strike, sebuah petisi yang dikeluarkan komunitas seniman di AS. Beberapa museum dan galeri seni sengaja ditutup pada hari ini.