Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyesap Kopi Bercita Rasa Tembakau di Temanggung

Kompas.com - 19/02/2017, 19:05 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Selain terkenal dengan produksi tembakau premiumnya, Temanggung di Jawa Tengah juga menyimpan komoditi terbaik lainnya yaitu kopi.

Jika Anda berkunjung ke perkebunan tembakau di lereng Gunung Sindoro-Sumbing, terdapat tanaman kopi sebagai tanaman pendamping tersebut. Menurut salah satu petani kopi Temanggung, Mukidi, hal tersebut merupakan fungsi konservasi yang memperbaiki kualitas tembakau.

Kopi yang ditanam di kawasan tembakau terbaik Temanggung itu ialah jenis arabika. Ketinggian lereng gunug itulah yang menjadikannya cocok untuk ditanam.

BACA: Sensasi Menyeruput Kopi Berlatar Belakang Gunung Sindoro-Sumbing

Mukidi mengatakan, di Temanggung sendiri kopi memang hanya menjadi tanaman pendamping, berfungsi menahan tingkat erosi, memiliki nilai ekologi. Namun dalam jangka panjang menghasilkan nilai ekonomi.

“Jika tembakau dipadukan dengan kopi, ada sirkulasi ekonomi yang tak akan pernah mati di tingkat petani. Kopi bulan Mei, Juni, Juli panen, sedang tembakau jika musim normal, pertengahan Juli baru mulai panen sampai September,” ujar Mukidi kepada KompasTravel saat mengunjungi Rumah Kopi Mukidi miliknya, Jumat (3/2/2017).

KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Mukidi, salah satu petani kopi di Temanggung yang menginisiasi program Petani Mandiri. Dimana petani kopi belajar meroasting kopi, hingga tahap produksi siap minum, seperti yang ia lakukan dengan alat shypon tersebut.
Tanaman kopi hususnya arabika, selalu disandingkan dengan tembakau terbaik Temanggung. Perbedaan itulah yang membuat biji kopi Temanggung mengeluarkan cita rasa unik.

“Ketika ini (Kopi Arabika Temanggung) disandingkan dengan Tembakau, saya yakin akan muncul aroma-aroma tembakau, nah itu nanti yang akan menjadi cirikhas tanaman kopi di Temanggung, saya berfikirnya kesitu,” tutur Mukidi.

BACA: Mengenal Lebih Dekat Berbagai Cara Pengolahan Kopi di Dunia

“Tapi yang jelas, kopi itu punya sifat menyerap aroma, jadi aroma di kopi juga ada banyak faktor, salah satunya yang paling kuat tanaman pendamping dan tanahnya,” tambahnya.

Kopi yang banyak disandingkan dengan tembakau terbaik Temanggung memang jenis arabika, karena tempatnya yang cocok. Sedangkan soal rasa, ia mengatakan banyak faktor yang menentukan. Mulai dari budidaya yang benar, paska panen yang benar, proses roasting yang benar, dan penyajian yang benar. Ia biasa menyebut rangkaian tersebut dengan ‘idealisme kopi’, dari sanalah baru kelihatan hasil cita rasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com