AMBARAWA, KOMPAS.COM - Jika di Malang ada Kampung Wisata Jodipan atau di Yogyakarta ada Kampung Code, maka di Kabupaten Semarang ada namanya Kampung Kali Werno di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa. Kampung Kali Werno ini adalah sebuah perkampungan yang dibelah Sungai Kalipanjang.
Dinding rumah-rumah warga dicat warna-warni dengan motif tertentu. Meski belum semua rumah bercat warna-warni, tetapi sejak dibuat sepekan yang lalu Kampung Kali Werno ini sudah dikunjungi ratusan orang.
Mereka menjadikan dinding rumah warga tersebut sebagai obyek foto selfie. Tidak hanya dinding rumah warga, tetapi juga jembatan talud yang ada sepanjang Sungai Kalipanjang dicat warna-warni.
Beberapa spot juga disediakan properti seperti sepeda ontel dan vespa tua untuk menambah variasi gaya berswa foto para pengunjung. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bejalen Anjar Eko Susanto, mengatakan, Kampung Werno Bejalen baru sepekan "diciptakan" dengan tujuan untuk memberikan alternatif wisata di Ambarawa.
Setelah memetakan potensi wisata yang ada di Desa Bejalen, maka ditemukanlah sungai Kalipanjang ini. Kemudian kampung yang ada di kiri-kanan sungai yang bermuara di Danau Rawapening ini dicat warna-warni dengan pola-pola dan gambar-gambar tertentu sehingga indah untuk dijadikan tempat berswa foto.
Menurut Anjar, penataan kawasan di Sungai Kalipanjang ini merupakan mimpi panjang warga untuk menjadikan kawasan ini sebagai obyek wisata perkampungan.
"Baru seminggu ini kami kerjakan dan belum dibuka secara resmi, tetapi sudah viral di media sosial. Lebih dari 300-an orang datang ke sini untuk foto selfie," ujarnya.
Hingga saat ini, imbuhnya, panjang talud serta rumah warga Desa Bejalan yang dicat berwarna-warni yakni 150 meter. Sungai yang membelah perkampungan ini terlihat sangat bersih, karena warga sudah sadar untuk tidak membuah sampah di sungai ini.
"Jangan lupa tag tiga teman, lalu upload foto sebanyak mungkin. Satu foto terbaik akan mendapatkan pulsa Rp 100.000, diumumkan tanggal 1 April 2017," ujarnya.
Beragam event
Tak hanya menghias kampung, sejumlah event unik lainya juga sudah dipersiapkan untuk menarik wisatawan.
"Kami rencananya akan mengadakan lomba dayung serta membangun pusat kuliner dan gardu pandang di sekitar sungai ini. Untuk sementara ini belum ada tarif masuk, hanya tarif untuk parkir saja," imbuhnya.
Keunikan Kampung Werno Bejalen ini diakui oleh salah satu pengunjung bernama Lia Ayuningsih (19) warga desa Kesongo, Tuntang. Berawal rasa penasaran lantaran viral di instagram, ia datang bersama rekannya untuk berswa foto di kampung ini.