Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pelesir ke Wakatobi? Ini Agenda Wisatanya Tahun 2017

Kompas.com - 21/04/2017, 10:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Nur Alam, Wagub Sultra HM Saleh Lasatam, dan Bupati Wakatobi H Arhawi meluncurkan Calendar of Event Wakatobi 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.

Siaran pers Kementerian Pariwisata menyebutkan, peluncuran Calendar of Event Wakatobi 2017 sebagai upaya mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Wakatobi yang tahun ini menargetkan 40.000 wisatawan. Tema besarnya “Kalender Event Wakatobi bersinar Wakatobi Melala”.

Ini peluncuran kali pertama dan berlangsung dalam satu tahun penuh mulai Januari hingga Desember 2017. Banyak kegiatan unggulan yang bertumpu pada daya tarik alam (nature), budaya (culture) dan buatan manusia (manmade).

(BACA: Ini Tempat-tempat Menarik untuk Selfie di Wakatobi)

Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Calendar of Event Wakatobi 2017. Ini akan memperkuat daya saing pariwisata Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia khususnya untuk wisata bahari. 

“Calendar of Event Wakatobi 2017 ini harus terprogram dengan baik, tempat dan jadwalnya harus pasti. Tidak boleh maju mundur lagi setelah di-launching. Kami harapkan Calendar of Event Wakatobi 2017 gencar dipromosikan melalui media online maupun offline,” kata Arief Yahya.

ARSIP KEMENPAR Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri peluncuran Calendar of Event Wakatobi 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.
Tahun lalu pariwisata Sultra tumbuh 19,5 persen, dikunjungi 22.380 wisatawan (15.668 wisnus dan 6.712 wisman).

(BACA: Saya Kira Wakatobi Ada di Jepang...)

Gubernur Sultra H Nur Alam mengatakan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk mempromosikan Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Calendar of Event Wakatobi 2017 merupakan tahun pertama sebagai event yang dirangkum menjadi kalender untuk memperkenalkan rangkaian kegiatan festival berbasis keindahan Pulau Wakatobi kepada dunia,” kata Nur Alam.

Agenda pariwisata Wakatobi 2017 dimulai Januari, kemudian dilanjutkan April dengan menggelar HUT Masyarakat Kecamatan Wangi-Wangi Selatan (15-20 April 2017), Wowine (Perempuan) Festival (17-20 Mei 2017), Festival Pulau Tomia (28-30 Juni 2017) sebagai festival berbasis pulau, kunjungan kapal pesiar Celedonian Sky (13 Juli 2017) yang menunjukkan Wakatobi sebagai jalur wisata cruise.

Berikutnya Wonderful Sail 2017 berlangsung pada 10-13 Agustus. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 50 yacht yang berlabuh di Water Front City Pulau Wangi-Wangi. Festival Sampea Liya (28-30 Agustus 2017) merupakan festival budaya masyarakat Liya. Festival Barata Kahedupa (15-18 September 2017) sebagai Festival Kebudayaan Masyarakat Pulau Kaledupa.

Hilda B Alexander/Kompas.com Tarian Lariangi dibawakan kelompok anak muda Desa Pajam, Kaledupa, Wakatobi.
Selanjutnya Semalam di Liya Togo (28 September 2017) merupakan Festival Budaya Masyarakat Wakatobi khususnya masyarakat Liya Togo; Wakatobi Wave (19-22 Oktober 2017) merupakan Puncak dari Kegiatan Festival di Wakatobi yang juga masuk dalam kalender pariwisata nasional.

Calendar of Event Wakatobi 2017 diakhiri dengan HUT Wakatobi pada 18 Desember sebagai perayaan akhir tahun di Wakatobi. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com