Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (82)

Kompas.com - 27/06/2008, 08:43 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]



Utopistan

Mendung bergelayut di langit Ashgabat. Hujan turun rintik-rintik. Perumahan kuno tempat saya tinggal sudah menjadi lautan lumpur. Tempat ini tepat berada di belakang gedung-gedung marmer pencakar langit yang dibangun oleh Turkmenbashi, dengan cita rasa yang penuh tanda tanya.

Hanya menyeberang gang ke jalan utama, meninggalkan kumuhnya rumah-rumah kuno, saya sudah kembali ke dunia Turkmenistan yang dibangun oleh Turkmenbashi. Dalam bahasa Turkmen, Turkmenbashi artinya 'Pemimpin orang Turkmen'. Mirip-mirip gelar Kemal Ataturk, sang pembaharu Turki, yang artinya 'Bapa orang Turki'. Di negeri ini, itulah nama yang tidak boleh kita lupakan, karena dialah seluruh roh dan jiwa Turkmenistan, pembawa pencerahan dan pembaharuan ke seluruh penjuru negeri dan dunia.

Wajah Saparmurat Turkmenbashi, presiden agung yang baru saja meninggal, menghiasi setiap sudut jalan Ashgabat. Gedung-gedung kementrian selalu punya patung emasnya. Siluet wajahnya mengawali setiap slogan dan pesan pemerintah. Semua saluran televisi juga pasti memasang gambar sang Bapa Agung.

Belum cukup. Desa, kota, pelabuhan, jalan, bandara, semuanya diganti dengan nama beliau, nama orang tua beliau, juga konsep-konsep agung beliau. Kota pelabuhan Krasnodovsk di pinggir Laut Kaspia sekarang bernama Turkmenbashi. Kota perbatasan Charjou sekarang berjudul Turkmenabat. Kota kecil Kerki sudah menjadi Atamurat, nama ayah Turkmenbashi.

Ibundanya, Gurbansoltan Eje, sekarang menjadi pengganti kata 'roti' dan nama bulan April, sekaligus ditetapkan sebagai pahlawan perempuan. Tak banyak presiden di dunia yang punya inisiatif mengganti nama-nama bulan seperti Turkmenbashi. Bulan Januari, sejak 10 Agustus 2002, diganti menjadi bulan Turkmenbashi. Bulan Februari adalah Baydak (bulan bendera), Maret menjadi Nowruz (tahun baru Persia), Mei menjadi Magtymguly (seorang pujangga dan pemimpin spiritual Turkmen), Juni menjadi Oguz Khan (kakek moyang orang Turkmen), Juli menjadi Gorkut (pahlawan Turkmen), Agustus menjadi Alp Arslan (pahlawan Turkmen lainnya), September menjadi Ruhnama (kitab agung tulisan sang Presiden), Oktober menjadi Garashsyzlik (kemerdekaan), November menjadi Sanjar (nama pahlawan), dan Desember menjadi Bitaraplik (netralitas).

Hobi ganti-ganti nama Turkmenbashi juga menjalar ke nama-nama hari. Ada hari istirahat (dyncgun, Minggu), hari utama (bashgun, Senin), hari muda (yashgun, Selasa), hari bahagia (hoshgun, Rabu), hari diberkati (sogapgun, Kamis), hari ibu (Anna, Jumat) dan hari roh (ruhgun, Sabtu). Daftar nama bulan dan hari ini harus saya bawa ke mana-mana untuk tetap bisa membaca majalah dan koran suara pemerintah, karena kalau tidak saya jadi tidak tahu sedang berada di zaman apa.

Kalau nama hari dan bulan bisa diganti, apalagi nama jalan. Seperti halnya saudara-saudara Stan lainnya yang langsung menghapus nama-nama jalan berbau Soviet, orang Turkmen lebih diuji lagi hapalan memorinya. Bukan hanya sekali dua kali, nama jalan di Ashgabat sudah diganti berkali-kali sampai penduduk pun pusing. Nama jalan utama di Ashgabat adalah Azadi (kemerdekaan), Magtymguly (nama pujangga), Atamyrat Niyazov (nama ayah Turkmenbashi), Bitarap Turkmenistan (Turkmenistan yang Netral), dan tak lupa tentunya, Jalan Turkmenbashi. Nama-nama yang sudah bagus ini tahun 2002 diganti lagi menjadi angka-angka aneh yang saya tidak tahu apa maksudnya, seperti 1988, 1984, 1998, 2004, 2008. Cuma sejarawan dan matematikawan yang bisa bertahan di kota yang pemimpinnya rajin mengganti nama jalan.

Selain hal-hal aneh tadi, Turkmenbashi juga menawarkan kebahagiaan yang diidam-idamkan penduduknya.

Saya tergesa-gesa berjalan melintasi jalan-jalan yang namanya serba ajaib, di bawah hujan rintik-rintik yang terus mengguyur kota ini sejak kemarin. Tujuan saya adalah stasiun kereta api Ashgabat yang ramai sekali, apalagi tahun baru Navruz cuma kurang beberapa hari lagi. Sibuknya Navrus bisa disejajarkan dengan Lebaran di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com