Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mercusuar di Masjid Luar Batang (2)

Kompas.com - 15/04/2009, 13:52 WIB

Masjid Luar Batang 

Tentang Masjid Luar Batang, A Heuken SJ dalam bukunya, Mesjid-mesjid Tua di Jakarta (Cipta Loka Caraka 2003), menulis, dulu Masjid Luar Batang terletak di sebelah utara tembok kota lama. Lokasi ini sesudah pertengahan abad ke-17 diuruk, dan mulai dihuni orang-orang Cirebon tahun 1730. Mereka bertugas membersihkan mulut Kali Ciliwung dari lumpur supaya kapal bisa sampai ke Pasar Ikan yang letaknya tak jauh dari masjid ini.

Dalam masjid terdapat makam dengan tulisan pada nisan, ”Walijallah Alhabib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al Aydrus yang telah wafat pada hari Kamis 27 Puasa 1169, Berbetulan 24 Juni 1756”. Batav Courant edisi 12 Mei 1827 menyebutkan, Habib Husein meninggal dalam rumah komandan Abdul Raup dan dimakamkan di samping masjid.

Gema tentang ketokohan Habib Husein tak bisa diingkari, luar biasa. Dalam bukunya yang terkenal tentang Hadramaut, LWC van den Berg pada 1886 menunjukkan betapa populernya Habib Husein.

Ia menulis, "Tidak hanya golongan pribumi, namun juga orang-orang Tionghoa campuran, dan kaum Indo, berziarah memohon keberhasilan dalam usaha mereka memperoleh keturunan, dan sebagainya. Penjualan benda-benda keramatnya saat itu mencapai 8.000 gulden setahun." 

Bagi kaum pribumi, dikubur di makam kecil yang terletak di samping masjid merupakan cita-cita. Akibatnya, sumbangan untuk makam juga merupakan sumber pemasukan yang cukup besar.
  
Pengelola masjid, Hussein Fikri bin Abdullah Alaydrus (40), yang ditemui, mengatakan, sampai sekarang setiap malam Jumat kliwon, masjid ramai dikunjungi peziarah. Sebagian mereka datang dari Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Irak, dan Iran.
  
“Untuk menyemarakkan suasana, kami menggelar musik rebana biang atau rebana hadroh,” tutur generasi kelima Habib Husein itu saat ditemui di halaman masjid di bulan Ramadhan 2008.

Suasana masjid menjadi lebih ramai saat Ramadhan datang. Hidangan khas Betawi bercita rasa Arab (Yaman Selatan, Hadramaut) disajikan kepada seluruh peziarah. Nasi kebuli, kurma, minuman selasi, pacar cina, dan es kelapa muda menjadi hidangan pembuka puasa.

Puncak keramaian makan besar di masjid ini berlangsung setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, serta hari kelahiran Habib Husein tanggal 25 Agustus.
  
“Setiap memperingati maulid dan hari kelahiran habib, Ibu Fatwa (80) dan timnya memasak nasi kebuli sampai 40 kuali untuk 5.000 peziarah,” ungkap Hussein Fikri.

Selain makan besar, setiap Ramadhan, pengelola masjid bersama sejumlah pengelola masjid tua lain menyelenggarakan tradisi khatam Quran secara bergantian.

bersambung...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com