Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Belajar Membatik di Batavia Art Festival 2009

Kompas.com - 21/06/2009, 15:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipatenkannya kesenian batik oleh Malaysia membuat Amanda, siswa kelas VII SMP V Bandung, sangat sedih dan geram. "Enak saja, Malaysia itu. Masak ngaku-ngaku punya negara lain. Batik kan dari Indonesia. Jangan seenaknya gitu," kata Amanda, yang ditemui seusai mengikuti workshop membatik yang diselenggarakan Museum Tekstik dalam kesempatan Batavia Art Festival (BAF) di Museum Sejarah Jakarta, Minggu (21/6).

Menurut Amanda membatik itu gampang-gampang susah. Karena membatik memerlukan ketelatenan. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan kecintaannya pada batik, Amanda berniat untuk selalu memakai batik di dalam acara-acara formal. "Ini yang bisa saya lakukan untuk mengangkat kesenian Batik," ungkap Amanda yang mengaku baru sekali mencoba membatik.

Apa yang dirasakan Amanda selaras dengan misi dari Museum Tekstil sendiri. Menurut Nasir, instruktur membatik di Museum Tekstil, pihak museum bergiat melestarikan batik dengan memperkenalkan kesenian khas Indonesia ini kepada anak-anak sedini mungkin. "Sampai saat ini sudah ada 11 anak yang ikut membatik," kata Nasir, yang ditemui di tengah workshop membatik.

Ia menuturkan, di Museum Tekstil yang beralamat di Jl. K.S Tubun No. 2-4 Jakarta Barat (dekat Stasiun Tanah Abang), pelatihan membatik dilakukan tiap hari Selasa-Minggu jam 09.00-15.00.

"Ada banyak sekolah SD yang anak didiknya diajari membatik. Sekolah-sekolah internasional bahkan sedini mungkin memperkenalkan anak didiknya membatik. Mereka serombongan datang ke museum," terang dia .

Untuk belajar membatik, baik di Museum Tekstik maupu saat workshop ini dikenakan biaya Rp 35.000. Membatik dimulai dengan mendesain kain mori atau full katun polos yang telah disediakan. Lalu, peserta mulai membatik atau melilinkan desain yang telah dibuat dengan menggunakan canting dan malam. Bagian desain yang masih "kosong" dipenuhi dengan malam.

Proses selanjutnya masuk pada pewarnaan. Caranya adalah dengan mencelupkannya pada cairan warna. "Proses terakhir adalah melepas lilin dengan cara direbus. Dikeringkan dan selesai. Hasilnya dibawa pulang," papar Nasir.

Selama ini mereka yang datang ke Museum Tekstil masih didominasi orang asing. "Sampai sekarang yang datang ke Museum Tekstil dan belajar batik banyak orang asing. Di antara 5 hingga 7 orang yang datang atau belajar membatik, 4 di antaranya orang asing," kata Nasir.

Untuk itu ia berharap sekali peran dari pemerimtah untuk menyelamatkan kesenian batik ini. "Saya berharap pemerintah bisa sesegera mungkin mematenkan batik dan mempertahankannya. Sedangkan kami akan terus mensosialisasikan batik bagi anak-anak sedini mungkin," harap Nasir.

Di Museum Tekstil selain pelatihan membatik, juga ada pelatihan melukis menggunakan kain perca, jumputan, sulam pita dan masih banyak yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com