Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandwich Ketupat dari Nias

Kompas.com - 21/10/2009, 16:28 WIB

Kunjungan saya ke Nias bertepatan dengan acara perkawinan abang Gerda Gulo, teman dari Bank Dunia, di Gunungsitoli. Tentu saja, kesempatan baik itu tidak saya sia-siakan.

Rangkaian acara dimulai dari rumah pengantin pria. Setelah semua anggota keluarga berkumpul, jamuan makan siang digelar. Setelah makan siang, pengantin pria berangkat ke rumah pengantin perempuan dengan berjalan kaki, diiring semua anggota keluarga besar.

Di rumah pengantin perempuan, semua anggota keluarga dari pihak ini pun sudah siap menyambut. Acara pertama adalah fanunu manu yang secara harafiah berarti pemukulan gong sebagai tanda selamat datang. Masing-masing pemuka keluarga dari kedua belah pihak menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran, serta ucapan selamat datang.

Acara ini diikuti penyampaian mas kawin. Dari bisik-bisik yang saya dengar, bila pengantin pria adalah seorang pegawai negeri sipil, mas kawinnya minimum seratus juta rupiah. Bila pengantin pria datang dari Jakarta dan mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, mas kawinnya bisa berlipat ganda.

Setelah penyerahan mas kawin, hidangan pun disajikan. Seperti telah saya kemukakan dalam tulisan minggu lalu, hidangan simbolis dalam acara besar seperti ini adalah simbi, yaitu bagian rahang babi yang berlemak. Daging dan lemak babi rebus ini diedarkan bersama minuman lokal yang disebut brandy, dan dimakan sebagai appetizer.

Selain disajikan sebagai simbi, ada lagi tiga masakan babi yang disuguhkan. Yang pertama adalah sop babi, dengan bagian-bagian tulang, kulit, dengan wortel dan kentang. Hidangan lain adalah babi kecap yang dimasak seperti semur kental. Sajian ketiga adalah cincang. Dilihat dari penampilannya, cincang sangat mirip dengan saksang di Tapanuli, yaitu daging dan lemak babi dicincang, lalu dimasak dengan darahnya dan berbagai macam bumbu.

Setelah acara makan-makan usai, acara famortu pun dimulai. Pengantin pria menyampaikan salam kepada para ibu-ibu dari pihak mempelai perempuan. Ibu-ibu ini kemudian memberi berbagai nasihat kepada pengantin pria.

Acara terakhir adalah fame barui hada, yaitu pemberian babi adat yang keesokan harinya disembelih untuk pesta perkawinan yang akan dihadiri oleh lebih banyak orang. Setelah acara ini usai, pengantin perempuan keluar dari rumah, disandingkan dengan pengantin pria, kemudian diusung dengan tandu ke rumah pengantin pria. Keesokan harinya, pesta besar pun digelar.

Bila Anda boleh makan babi

Masyarakat Nias memang mayoritas beragama Kristen dan Katholik. Karena itu, pilihan aman bagi teman-teman Muslim adalah rumah-rumah makan Padang yang untungnya cukup banyak hadir di Nias, khususnya di Gunungsitoli. Selain babi yang tersedia luas, banyak juga kedai-kedai yang menjajakan makanan dari daging B1 (anjing). Orang Nias menyebutnya sebagai asu, sama dengan nama hewan itu dalam bahasa Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com