Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miang Kham dan Sira Pege

Kompas.com - 11/11/2009, 15:50 WIB

Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis tentang satu jenis appetizer dalam budaya kuliner Thailand yang disebut miang kham. Sekalipun semua miang kham dibungkus dengan daun chapu yang sekaligus berfungsi sebagai lalapan, tetapi ternyata isinya berbeda-beda.

Di Bangkok, miang kham biasanya hanya disajikan di restoran yang berkelas fine dining. Daun chapu disajikan dalam piring tersendiri, lalu di satu pinggan yang lebih besar ditata berbagai wadah kecil yang isinya berbagai kondimen gurih, seperti: srundeng, ebi, kacang tanah goreng/sangrai, potongan jahe, dan juga ada semacam saus kental gurih pedas. Serba sedikit kita mengambil kondimen itu, membungkusnya dengan daun chapu, lalu dimakan dengan sekali suap.

Di Chiangmai, kota terbesar kedua di Thailand, miang kham disajikan secara beda. Sekalipun pada dasarnya mirip, tetapi di Chiangmai semua kondimen itu – ditambah suwiran ayam – dimasak menjadi satu sajian yang agak nyemek, dan disendokkan ke dalam daun chapu. Cara ini memang jauh lebih praktis. Tetapi, bagaimana kalau misalnya ada yang tidak suka jahe, atau alergi terhadap ayam, sehingga harus menyisihkannya dulu?

Belum lama ini di Hotel Inna Parapat di Danau Toba, saya disuguhi oleh chef sebuah hidangan khas Tapanuli yang sudah makin jarang ditemukan. Hidangan itu dinamai sira pege. Dalam bahasa Tapanuli, sira berarti garam, dan pege (seperti layaknya kita melafaskan tempe – berarti jahe.

Pada dasarnya, sira pege memang mencuatkan rasa garam dan jahe yang menonjol. Selain jahe yang dipotong dadu kecil dan garam, juga ada cabe rawit hijau, bawang merah mentah dibelah empat, dan ayam panggang yang dipotong dadu kecil pula. Ayamnya hanya dipanggang dengan bumbu garam. Cara makannya? Kita menjumput sedikit ayam, dicocol ke garam, lalu menjumput jahe, bawang merah dan cabe rawit, serta kemudian melumatnya di dalam mulut.

Saya terkejut! Ternyata cara makan seperti itu nikmat sekali. Di setiap gigitan kita merasakan nuansa yang berbeda – berganti-ganti antara rasa jahe, garam, dan cabe rawit. Seandainya ada daun chapu di Tapanuli, pastilah sira pege ini akan jadi lebih praktis dimakan karena sudah terlebih dulu terbungkus menjadi satu.

Terbukti, ada kemiripan antara miang kham di Thailand dan sira pege di Tapanuli. Miang kham punya cita rasa yang complicated, sedang sira pege mencuatkan nuansa bold dan garang. Mungkin miang kham lebih feminin, sedang sira pege lebih maskulin. Lhadalah!

Kemiripan

Sebetulnya, masakan Thailand memang punya banyak kemiripan dengan sajian Nusantara. Di restoran Bunga Rampai di Jakarta, misalnya, saya menemukan ayam lengkuas yang sangat mirip dengan masakan populer Thailand. Parutan lengkuas yang digoreng menjadi semacam kremes, terunggun cantik di atas ayam goreng nan gurih.

Masakan tom yam (sup asam pedas) khas Thailand yang populer itu juga sangat disukai orang Malaysia. Di mana-mana di Malaysia kita selalu menemukan banyak penjual tom yam. Sangat boleh jadi ini disebabkan Malaysia tidak memiliki masakan yang serupa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com