Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bukan Sekadar Jual Objek

Kompas.com - 15/06/2010, 21:45 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan pariwisata bukan sekadar menjual objek, tetapi harus diupayakan ikut menanggulangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat. "Sampai sekarang sebagian pelaku usaha pariwisata masih menganggap pengembangan sektor ini hanya sekadar menjual objek wisata, dan ini anggapan yang keliru," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih, di Yogyakarta, Selasa (15/6/2010).

Bahkan, menurut Widi, keberhasilan pembangunan pariwisata hanya diukur dari banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi objek wisata.

Widi melanjutkan, jika keberhasilan pengembangan sektor pariwisata hanya diukur dari banyaknya wisman yang berkunjung ke Indonesia, maka kepariwisataan yang dibangun akan rapuh. "Mestinya ukuran keberhasilan pengembangan pariwisata harus diubah, yaitu dilihat dari sejauh mana sektor itu mampu ikut menanggulangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat," ujar Widi.

Untuk itu, dalam membangun kepariwisataan harus kokoh, atau tidak rapuh dengan berbagai isu. "Ini yang harus dicari solusinya," katanya.

Membangun sektor pariwisata memerlukan seni pergaulan yang simpatik, karena rasa simpatik membuat orang senang, dan menumbuhkan minat untuk berkunjung ke sebuah objek wisata. "Untuk itu, masyarakat di sekitar objek wisata harus mengembangkan rasa simpatik terhadap wisatawan," katanya.

Sedangkan seni sebagai bagian dari budaya, menurut dia merupakan sesuatu yang menyentuh rasa, sehingga rasa itu yang dijual di sektor pariwisata. "Terkait dengan hal itu, menyampaikan pesan pariwisata melalui seni dan budaya merupakan solusi yang tepat dalam membangun sektor ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com