Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromo, Negeri Kayangan

Kompas.com - 19/06/2010, 19:14 WIB

KOMPASIANA.com - Pada kesempatan hari libur tanggal 28 Mei 2010, saya dan keluarga  pergi ke Bromo. Angan-angan untuk pergi ke Bromo sudah menjadi kenyataan. Berangkat dari Jogja pada tanggal 27 Mei 2010 malam. Tepat pukul 10.30 WIB kami berangkat dengan mengendarai mobil pribadi. Perjalanan malam berjalan lancar walau arus kendaraan  agak ramai, akhirnya kami sampai di Bromo pada pukul 07.30 pada tanggal 28 Mei 2010. Kami menginap di salah satu hotel dengan tarif Rp 137.000 + tax per malam.

Sebelumnya saya sudah diberitahu teman bahwa sebaiknya booking hotel dulu sebelum sampai di Bromo. Dengan bantuan Om Google, saya mendapat beberapa nomor telepon hotel di Bromo, ternyata benar, hotel sudah penuh untuk tanggal 28 Mei karena memang hari itu adalah hari libur Waisak. Saya tidak patah semangat dan terus melakukan pencarian via Google, akhirnya dapat di salah satu hotel yang saat itu tinggal 5 kamar kosong. Kami booking tiga kamar dengan terlebih dahulu mentransfer uang sebagai tanda jadi.

Tujuan utama wisata ke Bromo adalah melihat sunrise dengan latar belakang Gunung Bromo di Bukit Penanjakan dan melihat kawah Gunung Bromo. Untuk melihat sunrise di Bukit Penanjakan, kami harus bangun pagi-pagi sekali sekitar pukul 03.00. Sebenarnya kami sudah menyewa kendaraan hardtop yang akan disediakan oleh pihak hotel, tapi entah mengapa pihak hotel ingkar janji dengan alasan kita belum membayar. Alasan ini terlalu mengada-ngada, karena kami tidak diberitahu sebelumnya oleh pihak hotel harus membayar terlebih dahulu.

Apa boleh buat, walau tidak mendapat hardtop, kami tetap berangkat dan berharap mendapat hardtop. Dengan kendaraan pribadi, kami keluar hotel menuju Cemoro Lawang tempat di mana banyak hardtop yang menunggu giliran berangkat menuju Penanjakan. Suasana ramai sekali, waktu menunjuk pukul 04.00. Akhirnya kami mendapat hardtop dengan biaya sewa super mahal Rp 650.000! Harga ini jauh dari harga normalnya Rp 300.000 - Rp 350.000. Karena terpaksa akhirnya kami sepakat untuk menyewa hardtop dengan harga itu. Mobil pribadi dilarang masuk dan hanya mobil hardtop yang boleh masuk untuk menjelajah padang pasir kaldera menuju View Point Penanjakan.

Perjalanan ke bukit Penanjakan ditempuh dalam waktu 40 menit dengan melintasi padang pasir kaldera dan menaiki bukit terjal. Konvoi mobil hardtop menghiasi gelapnya malam. Hamparan kilauan bintang di langit menambah haru suasana bromo. Akhirnya kami diturunkan tidak di bagian atas, karena jalan sudah penuh dengan puluhan hardtop yang parkir di pinggir jalan. Jalan masih panjang, kami masih harus berjalan lagi ke Puncak Penanjakan. Suasana di jalan sangat ramai, orang banyak yang mengeluh karena masih harus berjuang berjalan kira-kira 1 km menuju puncak.

Keadaan terasa tergesa-gesa karena waktu sudah menunjukkan pukul 05.30, akhirnya kami sampai di Puncak Penanjakan yang sudah penuh sesak, hampir tidak kebagian tempat untuk melihat sunrise. Puji syukur kepada Tuhan, kami akhirnya dapat melihat pemandangan yang menakjubkan berupa deretan pegunungan Tengger dengan latar belakang Gunung Semeru dan kawah Gunung Bromo, Gunung Batok dan gunung-gunung lainnya. Sungguh indah…

Setelah puas melihat pemandangan di Penanjakan, dengan menggunakan hardtop kami turun untuk menuju kawah Gunung Bromo yang letaknya di hamparan pasir kaldera. Kami berhenti sebentar di salah satu sisi jalan antara View Point Penanjakan dan Kawah Gunung Bromo untuk melihat pemandangan dari sisi utara.

Di sana sudah banyak hartop yang parkir dan banyak. Suanana di parkiran cukup ramai. Dari sini kami menuju ke kawah Gunung Bromo dengan menggunakan kuda yang disewa dengan harga Rp 50.000 - Rp 100.000 pulang pergi. Dalam perjalanan dengan kuda ini akan terlihat sebuah pura besar yang sengaja dibangun untuk upacara keagamaan umat Hindu suku Tengger. Perjalanan memakan waktu 20 menit dan sampai di pinggir kawah.

Untuk menuju kawah kami masih harus menaiki sekitar 135 anak tangga, cukup menguras tenaga untuk mencapai anak tangga paling atas. Dari sinilah akan terlihat Kawah Gunung Bromo yang masih mengeluarkan asap tebal seakan menyapa pengunjung yang datang. (Fransiscus Handoyo)

Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    Travel Update
    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Travel Tips
    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Travel Update
     Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Travel Update
    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Jalan Jalan
    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Travel Tips
    Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Travel Update
    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Travel Update
    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Travel Update
    Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Travel Update
    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Travel Update
    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary
    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    Jalan Jalan
    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com