Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hmmm.... Ceker Ayam Lapindo

Kompas.com - 10/08/2010, 09:12 WIB

KOMPAS.com — Orang sering memandang ceker ayam sebagai makanan yang menjijikkan. Hmm, belum tahu mereka jika kaki ayam ini dimasak dengan bumbu yang sedap dan tepat, bakal buat orang ingin kembali mencicipinya. Seperti ceker ayam olahan Nanik Andayani, dengan ceker ayam lapindo.

Letaknya memang paling bawah dari tubuh ayam. Selalu digunakan untuk menginjak tanah dan mengurai sampah. Membayangkan itu membuat orang enggan makan ceker ayam. Mereka biasanya berkomentar ceker ayam itu menjijikkan, keras, dan tak ada dagingnya.

Asal tahu saja, bila dimasak dengan bumbu tepat, hmm…rasanya sungguh lezat. Belum lagi gigi dan lidah mesti aktif mengupas kulit kenyal ceker. Seru dan bakal sulit berhenti makannya. Ceker ayam sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan protein, mineral, omega 3, dan omega 6 sangat tinggi. Rendah lemak pula.

Nanik berpikiran, melalui berbagai macam menu, ceker ayam bakal lebih dikenal orang dan semakin banyak yang tahu manfaatnya. Daftar menunya panjang, tetapi paling dikenal ceker ayam lapindo. Lainnya, ceker ayam rica-rica, balajo, gulai, bakar sidoarjo, asam manis, mentega, sop, krispi, dan pepes. Khusus, ceker ayam pepes menjadi menu spesial Sabtu dan Minggu.

“Orang suka (ceker) lapindo, rasanya pedas mantap. Selesai makan langsung kepedasan, tapi itu yang disukai,” tutur Nanik sambil tertawa. Nama ini dipilih karena lokasinya sama-sama di Sidoarjo. Selain itu, setiap kali pembeli selesai makan langsung kepedasan sampai kepanasan dan berkeringat. Mirip lumpur lapindo yang panas beruap.

Bumbu ceker ayam lapindo antara lain bawang putih, jahe, cabai besar, cabai rawit, sereh, daun jeruk nipis, dan merica sedikit. Semua bumbu dihaluskan dan ditumis sebelum dicampur dengan kuah dan ceker ayam. Menu superpedas ini disajikan di mangkuk dengan taburan irisan cabai rawit mentah.

Saking pedasnya, belum sampai ceker ayam digigit dan baru masuk mulut, pedasnya sudah terasa. Begitu juga dengan kuah panasnya, begitu dicicipi, mulut langsung membara. Superpedas! Segera kunyah sesendok nasi putih panas supaya bisa menghilangkan rasa pedas dan panas di mulut.

Menurut Nanik, pedasnya ceker ayam lapindo dapat dikurangi dengan ceker ayam asam manis dan ceker ayam sop. Rasa ceker ayam lapindo ini mirip sup tom yam Thailand. Sensasi pedas, asam, dan asin menjadi satu. Satu porsi dibanderol Rp 7.000. Hampir sama dengan ceker ayam lapindo adalah ceker ayam bumbu balajo. Racikannya mirip sambal cabai hijau Padang, antara lain cabai hijau, lengkuas, dan daun salam. Jangan tanya rasanya, tentu pedas juga meski tak sepedas lapindo.

Cara membuat pepes ceker ayam juga agak beda. Bumbu pepes seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, jahe, sereh, dan daun kemangi dihaluskan. Kemudian dicampur dengan telur dan santan. “Supaya menggumpal menjadi satu dan ceker tak pecah saat dikukus,” terang Nanik.

Pemilik Warung Mbak Nik, spesial ceker ayam aneka rasa, ini mencoba memberi sentuhan berbeda antarmenu. Ceker ayam asam manis dicampur dengan saus tomat dan irisan nanas, ceker ayam bakar diberi tambahan bumbu petis, dan gulai seperti umumnya bumbu gulai kambing.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com