Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Vaksinasi di Bali Masih Rendah

Kompas.com - 13/08/2010, 09:08 WIB

Denpasar, Kompas - Cakupan vaksinasi rabies di Pulau Bali relatif masih rendah, yakni sekitar 40 persen. Padahal, Badan Pangan Dunia menyarankan sekitar 70 persen. Kondisi ini menyebabkan risiko penularan rabies pada manusia di Pulau Dewata masih tinggi.

Tahun 2010, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantu 250.000 dosis vaksin rabies untuk anjing bagi Pemerintah Provinsi Bali. Tahun lalu WHO memberi bantuan vaksin sebanyak 150.000 dosis.

”Program vaksinasi anjing terus berlangsung di wilayah Bali. Vaksinasi massal akan digelar pada Oktober mendatang. Hal itu diharapkan efektif memutus rantai penularan virus rabies di Bali,” kata Kepala Dinas Peternakan Bali Putu Sumantra di Denpasar, Kamis (12/8).

Sumantra menyebutkan, Dinas Peternakan Bali masih memiliki sekitar 400.000 dosis vaksin untuk anjing. Berdasarkan data Dinas Peternakan Bali, jumlah anjing yang telah divaksinasi di seluruh Bali ada 300.000 ekor. Stok vaksin seharusnya cukup untuk memvaksin semua anjing di Bali yang diperkirakan sekitar 400.000-500.000 ekor.

Program vaksinasi akan dilakukan sejalan dengan eliminasi anjing liar. Hingga pertengahan tahun ini ada 85.472 anjing (19,08 persen dari total populasi) telah dieliminasi.

Mantan penyidik pada Balai Penyidikan Penyakit Hewan di Balai Wilayah VI Denpasar, drh Son Soeharsono, menyatakan, tingginya kasus orang tewas dengan gejala klinis rabies tahun ini adalah 74 orang, ditambah kasus gigitan anjing pada manusia yang mencapai 33.000 orang memunculkan pertanyaan tentang efektivitas program vaksinasi.

”Mereka yang digigit anjing memang belum tentu rabies. Namun, hal itu menggambarkan risiko (penularan). Vaksinasi harus terus didorong. Setiap tahun diperkirakan jumlah anjing baru bertambah sekitar 25 persen dari populasi keseluruhan,” kata Son.

Tingginya kasus gigitan anjing di Bali menyebabkan pemprov kewalahan menyediakan vaksin antirabies (VAR) untuk manusia. Data Juli menunjukkan, Pemprov Bali harus menyediakan dana rata-rata Rp 2,5 miliar untuk penyediaan VAR per bulan.

Tingginya kasus gigitan menyebabkan enam kabupaten/kota kehabisan VAR, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Klungkung, Bangli, dan Buleleng. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com