Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joop Ave: Paling Cocok Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 09/12/2010, 15:42 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menparpostel Joop Ave menyebutkan bahwa ekonomi kreatif paling cocok untuk bangsa Indonesia. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya di acara penutupan rangkaian Wisdom di Universitas Gajah Mada (UGM), Rabu (8/12/2010). Wisdom 2010 berlangsung 6-8 Desember.

Joop Ave menceritakan pengalamannya di Bali beberapa hari yang lalu. Ia kaget melihat kerajinan tangan yang dijual, karena banyak memiliki kreasi baru.

Sehubungan dengan acara Wisdom 2010, ia juga mengatakan acara tersebut menjadi batu loncatan World Culture Forum di Bali pada tahun 2012. World Culture Forum merupakan acara global yang penting.

Joop Ave juga memuji Universitas Gajah Mada karena berhasil menyelenggarakan acara kelas dunia, Wisdom 2010. Apalagi UGM berhasil mengumpulkan 30 universitas yang ada di Indonesia.

Ia berharap Wisdom 2010 dapat berkelanjutan. "Acara ini untuk anak Anda, keluarga Anda. Kita hadir di sini untuk memikirkan masa depan," katanya.

Selama tiga hari diskusi yang intensif telah dibangun untuk mencari solusi-solusi permasalahan global yang berhubungan dengan sains, pendidikan dan kebudayaan dengan pendekatan kearifan lokal. Dalam kesempatan lain, Joop Ave mengatakan kepada Kompas.com, bahwa 25 tahun yang lalu di tempat yang sama diadakan suatu acara kebudayaan hasil kerja sama dengan UGM.

"Waktu itu saya Dirjen Pariwisata. Saya lahir di Yogya dan berpikir what can I do for Yogya, masa hanya keraton, masa hanya Prambanan," katanya.

Menurut Joop, Yogya memiliki lebih dari 100 universitas, jadi gudangnya otak. Karena itu ia memutuskan untuk bekerja sama dengan UGM di bidang kebudayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com