DI musim gugur, pesona Taiwan tak pernah padam. Keajaiban alam di Taman Geologi Yehliu, tamparan angin di Menara 101, hingga pesona batu giok mampu memikat wisatawan sepanjang tahun. Pada akhir November lalu, Kompas berkesempatan berkeliling di sejumlah tempat wisata di negeri ini. Inilah yang menarik dari Taiwan, meski musim angin, tempat wisata terus dibanjiri pengunjung.
Yehliu Geology Park yang terletak di Wanly, sekitar 1 jam perjalanan dari kota Taipei, adalah salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi. Di tempat ini, pengunjung seolah menjadi tokoh kartun Alice yang tersesat di Wonderland, negeri asing yang unik dan penuh imajinasi.
Memasuki jalan setapak pertama di taman geologi ini, pengunjung akan menemukan bentangan batu serupa kebun jamur berukuran raksasa. Di tempat ini, pengunjung bak liliput yang dikepung puluhan batu raksasa berbentuk jamur berbatang oranye dan berkepala karang kehitaman. Batu-batu itu tersebar di tepi pantai utara Taiwan yang berbatasan dengan Jepang.
Jika Alice bertemu dengan kelinci di Wonderland, di Yehliu Park Anda bisa bertemu dengan burung laut, gajah, dan gorila raksasa. Mereka berada di dekat ”kebun jahe” yang buah ”jahenya” berukuran sebesar meja bahkan mobil.
Anda juga bisa mendapati ”es krim coklat” raksasa dengan gelas leher angsa berwarna putih kekuningan. Ada pula batu berbentuk sepatu peri sebesar kapal nelayan, yang seolah ditinggal tergesa-gesa oleh sang peri di tepi pantai Yehliu. Di sini, sang ratu dalam cerita Alice pun eksis, bahkan menjadi ikon dari geopark itu. Sebuah batu berwarna tembaga setinggi 2 meter membentuk sebuah pahatan alam kepala ratu.
Berbeda dengan ratu hati di dunia Alice yang mengambil simbol kartu remi, ratu di Yehliu lebih mirip ratu Mesir yang ramping. Sang ratu berleher jenjang, dengan lekukan dahi, mata dan bibir, serta bersanggul tinggi. Warna oranye cerah pun membuat sosok sang ratu kian menonjol di antara bebatuan yang lain. Namun, batu siluet perempuan bermahkota ini hanya bisa dinikmati dari sisi kanan saja. Karena itu, dalam berbagai bentuk ikon Yehliu Geopark, sang ratu selalu menghadap ke kanan.
Selain patung ratu, masih banyak berbagai bentuk batuan lain yang bisa menggugah imajinasi pikiran Anda. Ada gugusan batuan bulat dengan batu kecil di tengahnya yang dinamai batu lilin bernyala api. Batu itu selintas mirip deretan lilin yang hampir habis batangnya, tapi bagi Anda yang pernah pergi ke Borobudur, gugusan batu tersebut mirip stupa candi di Magelang, Jawa Tengah, itu.
Mungkin juga Anda lebih mengenali kebun jamur di lanskap depan sebagai kebun brokoli karena bentuk kepalanya yang keriting, hanya warnanya saja yang berbeda. Di taman geologi Yehliu yang membentuk tanjung sepanjang 1.700 meter itu pikiran Anda memang diajak berimajinasi.
Batu berkalsium
Bentuk sang ratu, es krim, kebun jahe, gajah, gorila, hingga jamur-jamur raksasa ini sejatinya adalah batu-batu berkalsium dan karang, yang dipahat alam dengan gerusan erosi ratusan tahun. Paparan matahari, angin, hujan, dan musim angin tenggara yang kuat ikut memengaruhi bentuk bebatuan itu.