Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata NTB Incar Pasar Timteng

Kompas.com - 30/06/2011, 05:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nusa Tenggara Barat  mengincar pasar Timur Tengah. Pemerintah Provinsi NTB untuk mempromosikan NTB gencar mengikuti berbagai sales mission, seperti berpartisipasi dalam pameran wisata di dalam negeri dan luar negeri.

"Kalau promosi ke pasar Timur Tengah (Timteng) kami pilih karena ini pasar yang terus-menerus berkembang. Apalagi potensi kita ada, cocok dengan mereka. Mereka tipikalnya family tourism," kata Gubernur NTB M Zainul Madji dalam jumpa pers terkait Lombok Sumbawa Pearl Festival di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (28/6/2011).

NTB, menurut Zainul, memiliki potensi wisata alam dan masyarakatnya 80 persen adalah Muslim. Kedua hal ini, lanjutnya, cocok dengan pasar Timteng. Selain itu, NTB akan memiliki bandara internasional baru pada Oktober 2011 sehingga semakin mempermudah akses ke NTB.

Apalagi, tutur Zainul, akses ke beberapa daerah di NTB juga telah dipermudah dengan adanya pesawat penerbangan lokal yang disubsidi pemerintah daerah. "Kalau Mataram, Sumbawa, dan ke Bima, itu ada penerbangannya setiap hari. Bahkan ada yang dari Bali ke Bima," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi menambahkan, alasan membidik pasar Timteng adalah supaya tidak bersaing dengan Bali. Alasan lainnya, menurut Gita, adanya kedekatan antara Timteng dan NTB, terutama sama-sama bernapaskan Islam.

"Kita tetap bidik pasar tradisional seperti negara-negara Eropa. Pasar tradisional kita dekatkan untuk MICE. Mereka, pasar tradisional ini masih mengangap Bali sebagai surga. Karena itu, kita bidik wisata MICE dan segmen pasar Timur Tengah," tuturnya.

Sarana promosi pariwisata yang dilakukan pihaknya adalah dengan mengadakan aneka festival. Festival tersebut antara lain Festival Kuda Bima. Zainul menjelaskan, keunikan festival tersebut adalah joki kecil alias anak-anak usia 6-10 tahun yang menjadi joki kuda. Ini memang merupakan tradisi budaya setempat untuk menguji keberanian para joki.

Festival lainnya adalah Festival Lakey berupa ajang surfing tingkat internasional. Pasar untuk minat khusus yaitu surfing, menurut Zainul, memang spesifik. Namun, lanjutnya, kualitas ombak NTB sangat bagus untuk surfing.

"Lalu nanti ada Festival Lombok Begendang di Mataram pada 22-24 Juli 2011. Gendang beleq adalah gendang yang sangat besar dan hanya ada di Lombok, serta dipukul pakai tangan. Ada pemilihan master gendang, yaitu lama-lamaan mukul dan mengeluarkan irama magis yang tidak sembarangan," ungkapnya.

Kemudian ada Festival Sengigi pada 14-16 Juni 2011. Serta ASEAN PGA Series VI 2011 berupa ajang golf tingkat ASEAN yang akan berlangsung pada 13-16 Oktober 2011.

Sementara itu, Zainul mengatakan, di tahun 2015 akan dilangsungkan peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora. "Dulu, saat Gunung Tambora meletus, efek letusannya ini mengubah peta iklim dunia. Jadi tidak hanya pariwisata, tetapi juga berhubungan dengan keilmuan," ungkapnya.

Zainul juga memaparkan angka kunjungan wisatawan asing di triwulan pertama tahun 2011, yaitu 56.000 orang. Adapun di tahun 2010 di triwulan pertama, wisman mencapai 54.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com