Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Panggung "Red Light" Berputar....

Kompas.com - 04/07/2011, 17:49 WIB

KOMPAS.com - Belanda tak hanya identik dengan Windmolen (kincir angin raksasa), keju, kanal-kanal atau bangunan bersejarah. Tetapi, negeri dengan luas 41,526 kilometer per segi tersebut memiliki wilayah lain, yang menghadirkan sensasi tersendiri bagi para penikmat kebebasan, yaitu di Red Light District Amsterdam.

Ya, di kawasan tersebut sangat jelas terlihat bahwa kebebasan dijunjung tinggi karena tak ada orang yang peduli dengan apa yang dilakukan para pengunjung, selama tidak merusak ketertiban umum. Bayangkan, di situ terdapat berbagai macam aktivitas dan fasilitas hiburan, mulai dari sex shops, rumah bordil, bar (yang umum maupun khusus gay), bioskop, hotel dan beberapa jenis museum. Tak heran, ketika menyusuri wilayah di pusat kota Amsterdam tersebut, banyak hal "aneh" yang ditemui.

Red Light District tak jauh dari Dam Square, yang merupakan pusat kota Amsterdam. Jadi, sebelum pergi menikmati hiburan di Red Light District, kita bisa melihat dulu keramaian di Dam Square, yang terdapat Royal Palace dan Monumen Nasional.

Untuk mencapai Dam Square, kita bisa menggunakan moda angkutan trem karena memang di situ menjadi pusatnya, sehingga disebut Central Station. Tetapi dalam perjalanan kali ini, saya dan beberapa rekan yang tergabung dalam tur Yamaha MotoGP Assen, menggunakan bus pariwisata, yang disewa selama keberadaan kami di Amsterdam.

Saat tiba di Central Station sekitar pukul 19.00, suasananya sangat ramai. Matahari yang masih terik membuat aktivitas orang-orang yang ada di sana berlangsung seperti biasa--padahal kalau di Indonesia sudah malam. Para wisatawan, baik pemuda maupun pemudi, begitu juga anak-anak dan orangtua, memadati pusat kota tersebut. Ada yang hanya sekadar duduk dan berfoto di Monumen Nasional yang terletak di seberang Royal Palace, ada juga yang menyaksikan atraksi sulap di depan Royal Palace, gedung yang dulunya adalah tempat tinggal Ratu Beatrix.

Sekadar informasi, setiap tanggal 4 Mei, orang Belanda selalu memperingati hari nasional. Perayaan tersebut dipusatkan di Monumen Nasional, yang didirikan pada tahun 1956. Selain itu, dalam setahun juga ada beberapa kegiatan yang dipusatkan di sini, seperti Queens Day atau menjelang Natal.

Dari Dam Square, kami berjalan kaki melanjutkan perjalanan menuju Red Light Disctict, yang jarak tempuhnya hanya sekitar 10 menit. Saya, yang baru pertama kali datang ke Belanda, sangat terkejut ketika memasuki wilayah tersebut. Aroma ganja dan minuman keras sudah menyengat, yang keluar dari bar-bar di sekitarnya.

Ada satu catatan khusus. Bagi anda yang biasa menikmati hiburan di bar, jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk langsung masuk ke sebuah bar, karena harus lebih dulu melihat tanda di depan pintu. Apabila ada bendera berwarna pelangi, maka bar tersebut khusus para gay. Jadi, anda yang tidak memiliki orientasi itu (gay), jangan pernah mencoba untuk masuk ke sana, tetapi harus memilih bar yang tidak ada bendera tersebut.

Ketika memasuki gang yang akan membawa kami ke jalan utama Red Light District, saya semakin terkejut. Meskipun hari masih terang, tetapi para wanita penghibur sudah "mejeng" di depan kaca rumahnya. Mengenakan pakaian sangat minim dan seksi, bahkan hanya bra dan celana dalam, mereka memancing nafsu para lelaki hidung belang untuk singgah dan merasakan "servis"nya. Tetapi karena matahari masih bersinar meskipun waktu menunjukkan pukul 19.30, suasana "Red Light" belum terasa.

Arti sesungguhnya dari "Red Light" baru terlihat jelas pada sekitar pukul 22.00, ketika matahari sudah terbenam dan kegelapan mulai menyelimuti. Lampu merah yang menyala di setiap kamar para wanita penghibur itu, membuat suasana kian menggairahkan, terutama bagi mereka yang sedang mengejar cinta satu malam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com