Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan ke Bromo Meningkat

Kompas.com - 10/07/2011, 21:25 WIB

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai meningkat meskipun kondisi alam di wilayah tersebut belum pulih pascaerupsi. Wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari daerah di sekitar Bromo, tetapi juga dari luar negeri. 

Lia, karyawan di Hotel Lava View, menuturkan, kunjungan wisatawan terasa meningkat sejak dimulainya libur sekolah. "Dari kondisi sepi, lalu jumlah kamar yang dipesan bisa naik jadi 75 persen. Akhir minggu ini semua kamar malah habis dipesan," ujarnya, Minggu (10/7/2011). 

Wisatawan tetap berdatangan meskipun sisa pasir dan abu akibat erupsi yang terjadi sejak November 2010 hingga Maret 2011 lalu masih menumpuk di kawasan tersebut. Wisatawan juga tampak antusias mendaki hingga ke mulut kawah Bromo meskipun anak tangga menuju puncak saat ini masih tertutup pasir. 

Paul, wisatawan asal Perancis yang datang bersama keluarganya, menuturkan, ia menikmati perjalanan naik ke mulut kawah Bromo meski untuk itu ia harus berjuang menembus badai debu dan pasir. "Semula kami mau naik ke Gunung Semeru, tapi ternyata pendakian ditutup. Akhirnya kami ke sini, memang cukup berdebu, tapi kami menikmati," ujarnya. 

Nur Sidik, polisi hutan yang bertugas di pintu masuk kawasan wisata Bromo, menuturkan, dalam satu hari jumlah wisatawan domestik yang berkunjung bisa mencapai 300 orang. "Wisatawan asing bisa mencapai 30 orang. Kalau akhir pekan, jumlah wisatawan meningkat hingga dua kali lipat," ujar Sidik.

Menurut dia, saat ini kondisi di sekitar kawasan Bromo memang belum benar-benar pulih. Namun, kawasan ini sudah aman untuk dikunjungi wisatawan. Abu dan pasir yang menutupi jalan terus dibersihkan.

Sugeng, salah seorang pemandu kuda untuk wisatawan, menuturkan, saat erupsi, warga dilarang mendekati kawah Bromo. Wisatawan tidak berani datang sehingga penghasilannya menurun drastis. Namun, sejak satu bulan terakhir, wisatawan mulai berdatangan. Dalam satu hari ia bisa menyewakan kudanya kepada dua hinga tiga wisatawan yang hendak mendaki ke mulut kawah Bromo. "Akhir pekan wisatawan mulai ramai, tapi memang belum pulih seperti saat sebelum erupsi," tuturnya. 

Menurut dia, selama bulan terakhir warga di sejumlah desa yang berada di sekitar Bromo mulai bergotong royong membersihkan pasir dan sisa abu yang menutup jalan dan tangga menuju mulut kawah Bromo. "Gotong royong itu diadakan seminggu dua kali, setiap hari Senin dan Kamis secara bergantian. Pasir yang menutupi tangga itu mulai dibersihkan, tapi memang tidak bisa langsung bersih karena tebal pasir bisa lebih dari 1 meter," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com