Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Hias Tenun Lombok

Kompas.com - 14/07/2011, 20:45 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Tenunan Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki kekhasan seperti teknik pembentukan ragam khasnya yang menunjukkan adanya perpaduan antara Indonesia bagian b arat dan Indonesia bagian timur, yang sulit ditemukan di daerah lain.  

Karenanya desain produk dan desain tenun Lombok harus dijaga, dilestarikan, kemudian produknya mampu mengangkat kehidupann perajin menjadi lebih baik, ujar Sjamsidar Isa, Project Officer Cita Tenun Indonesia (CTI), usai pembukaan acara Pembukaan Pelatihan dan Pengembangan Tenun Masyarakat Perajin Lombok, Kamis (14/7) di Mataram.

Mengutarakan hasil survei Tim CTI pada beberapa sentra industri tenun di Lombok, 10-14 Juni lalu, Sjamsidar menilai, teknik pembentukan ragam hias Indonesia Barat lebih banyak mengenal pembuatan dekorasi kain pada pengolahan benang pakan, seperti teknik ikat pakan dan songket (supplementary weft). Tenunan Indonesia Timur lebih banyak menampilkan teknik menghias pada benang lungsi, seperti ikat lungsi dan lungsi tambah (supplementary warp).

Sedang tenunan Lombok secara tradisional mengenal pembuatan dekorasi pada dua arah benang, baik benang lungsi maupun benang pakan. Ciri khas terlihat pada kain Subahnala yang menggunakan teknik songket, dan Sabuk Anteng yang menampilkan teknik lungsi tambah. Dua kain adat ini merupakan tenunan khas Lombok yang tidak ditemui di wilayah lain, dan berpot ensi untuk dikembangkan, ujar Sjamsidar.

Karena itu, didukung pendanaan dari PT Garuda Indonesia, Tim CTI menggelar pelatihan yang diikuti 20 perajin dari beberapa sentra industri tenun Lombok, guna meningkatkan kemampuan perajin menghasilkan tenunan berkualitas, mengem bangkan produknya menjadi produk busana, interior dan mengikuti tren masa kini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB, drs Imam Maliki, menyambut baik kepedulian Tim CTI, karena dari pelatihan itu perajin memperoleh ilmu pengetahuan sekaligus daerah pemasaran tenun Lombok menjadi lebih luas.

Saat ini di NTB, tercatat ada 33 sentra industri tenun, dengan 861 unit usaha yang menyerap 1.086 tenaga kerja (70 persen perempuan), dengan nilai investasi Rp 4.782.460.000 , kata Imam. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com