Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Obyek Wisata Menuju "Green Tourism"

Kompas.com - 08/09/2011, 00:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tren daya tarik wisata kini bergeser ke arah pro-lingkungan. Hal ini pun terlihat dari Cipta Award 2011 yang titik berat penilaiannya adalah green tourism, yaitu obyek wisata yang berwawasan lingkungan.

"Daya tarik wisata yang dinilai tahun ini adalah daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan. Kami nilai bagaimana dia mengelola daya tarik, apa memperhatikan lingkungan," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

Menurut Ketua Dewan Tim Juri, Yuwana Marjuka, tim juri untuk tahun ini lebih detail dalam penilaian. "Dari segi penjurian lebih peka dalam melihat daya tarik wisata environmental friendly," katanya.

Ia memberi contoh theme park yang berkonsep ekowisata atau menerapkan wawasan lingkungan saat mengelola. Ia menuturkan, terdapat kenaikan jumlah peserta. Sayangnya, peserta masih terbatas di kawasan Indonesia bagian tengah dan bagian barat.

"Tapi bagian timur seperti Papua, Maluku, tidak ikut. Kami ingin coverage semua dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Sebab, seperti penuturan Firmansyah, efek yang dihasilkan adalah adanya semangat saling berkompetisi antara destinasi wisata untuk memperbaiki daya tarik wisata masing-masing. Ia mengatakan, terdapat 11 provinsi yang tidak memberikan rekomendasi.

Citra Pesona Wisata atau Cipta Award 2011 akan diberikan kepada sembilan pengelola daya tarik wisata pada 27 September 2011, bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia dan Hari Pariwisata Indonesia. Daya tarik wisata yang menjadi peserta dikelola oleh instansi pemerintah, badan usaha milik negara dan daerah, swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat.

Cipta Award 2011 merupakan penghargaan yang kedua kalinya. Peserta yang terdaftar mengalami peningkatan jika dibandingkan Cipta Award 2010. Tahun ini, terdapat 131 daya tarik wisata dari 17 provinsi di Indonesia. Menurut Firmansyah, dari 131 daya tarik wisata, hanya 57 yang menjadi daya tarik wisata.

Setelah dilakukan seleksi oleh tim juri, lanjutnya, daya tarik wisata yang masuk final hanya 23. Nantinya, kata Firmansyah, akan dipilih sembilan sebagai juara terbaik untuk kategori pengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan. Uang stimulus sebesar Rp 25 juta merupakan salah satu hadiah untuk pemenang.

Pengelola daya tarik wisata alam antara lain goa, danau, taman laut, taman nasional, taman wisata alam, pantai air terjun, dan sumber air panas alami. Sementara wisata budaya antara lain museum; perkampungan tradisional; situs purbakala; dan budaya, seperti candi, bangunan, keraton, serta kota tua. Sementara itu, wisata buatan seperti taman hiburan, kawasan resor terpadu, spa dan wellness center, serta permandian air panas tidak alami dan buatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com