Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Gugusan Pulau Dikembangkan untuk Destinasi Wisata

Kompas.com - 24/09/2011, 02:56 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Untuk menarik wisatawan, sejumlah daerah berupaya mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya menjadi destinasi wisata. Di Makassar, Sulawesi Selatan, gugusan kepulauan yang tersebar di Kota Makassar dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, mulai dikembangkan untuk destinasi pariwisata.

Demikian juga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini Pemerintah Kabupaten Kudus merintis Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, menjadi desa wisata berbasis kerajinan bambu.

Untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kota Makassar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel mengalokasikan dana Rp 5 miliar agar Pulau Samalona dan Kodingareng siap menjadi destinasi wisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Syuaib Mallombasi, Jumat (23/9), mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membangun tempat penginapan berbentuk resor dan membenahi infrastruktur wisata kepulauan. Infrastruktur itu meliputi tawaran paket wisata untuk berekreasi di kedua pulau tersebut, seperti menyelam, memancing, dan berenang.

”Konsepnya seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terhadap Kepulauan Seribu,” ungkap Syuaib.

Rencananya, sekitar 40 keluarga yang tinggal di Samalona dan Kodingareng juga akan dibina untuk mendukung pariwisata. Warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan akan diberdayakan dalam penyediaan sarana transportasi.

Menurut Syuaib, paket wisata dibutuhkan untuk memperkenalkan potensi wisata sekitar 160 pulau yang ada di Makassar dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

Koordinator Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia Sulsel, Nico B Pasaka, berpendapat, kebijakan membenahi wisata bahari di Sulsel sudah sangat mendesak.

Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, dari 40.000 wisatawan yang berkunjung ke Sulsel tahun lalu, tak sampai 0,5 persen yang menikmati wisata kepulauan. Padahal, sekitar 20 persen dari 160 pulau di Makassar dan Pangkep memiliki panorama bawah laut yang indah.

Desa wisata di Kudus

Untuk mengembangkan Desa Jepang di Kecamatan Mejobo, menjadi desa wisata berbasis kerajinan bambu, Pemkab Kudus mengalokasikan anggaran Rp 1,1 miliar. Dana yang berasal dari Dinas Cipta Karya Provinsi Jateng itu akan digunakan untuk penataan permukiman, ruang pamer (pusat suvenir), dan pembangunan balai karya.

”Produk-produk bambu yang dihasilkan selama ini misalnya besek, ekrak, sangkar burung, peralatan dan perabot rumah tangga, serta aneka anyaman bambu untuk hiasan rumah,” ujar Kepala Seksi Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, kemarin.

(RIZ/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com