Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kopenhagen, Pilih Becak atau Sepeda?

Kompas.com - 22/11/2011, 18:43 WIB

KOMPAS.com - Kopenhagen sudah menjadi kota sepeda kira-kira semenjak 100 tahun yang lalu. Hampir 90 persen dari penduduk Kopenhagen mempunyai sepeda. Sepeda adalah alat transportasi terfavorit di kota ini. Dari sepeda mini, sepeda balap, gerobak anak sampai becak ada di sini.

Hampir setiap sudut kota ini bisa dijangkau dengan sepeda. Gowes sepeda ada aturannya di sini. Menyalahi aturan bisa mengakibatkan kecelakaan. Bahkan anda bisa dikenakan denda sebesar DKK 500 - DKK 600 atau sekitar Rp 850.000 sampai Rp 1.020.000.

Dilarang bersepeda di luar jalur khusus untuk sepeda. Angkat tangan anda sebelum berhenti. Rentangkan tangan kanan jika anda akan belok ke kanan. Rentangkan tangan kiri jika anda akan belok ke kiri. Love your brain adalah ekspresi Copenhageners untuk mempromosikan pemakaian helm yang memang sangat dianjurkan. Bunyikan bel sebagai alat komunikasi antara sesama pengguna sepeda. Sepertinya semua praktik di atas bisa kita terapkan ya untuk para pengendara sepeda di minggu pagi, car free day.

Nyalakan lampu depan dan belakang sepeda ketika malam tiba. Patuhi rambu-rambu lalu lintas. Jangan menerobos lampu merah, berhenti ketika pejalan kaki menyeberang jalan. Itu beberapa contoh peraturan mengendarai sepeda di kota ini.

Saya ingat di Jakarta pengendara mobil suka berkomentar, "Aduh, sudah dikasih jalan, lama pula jalannya" ketika memberi jalan pada pejalan kaki yang menyeberang menggunakan zebra cross. Di sini, pejalan kaki adalah pengguna jalan dengan prioritas nomor satu. Kalau ia sudah melangkahkan kaki di zebra cross, semua kendaraan, termasuk sepeda harus berhenti.

Sebaliknya, pejalan kaki juga harus mematuhi rambu-rambu lalu-lintas. Jangan sembarangan menyeberang jalan kalau lampu lalin masih merah atau gunakan jembatan penyeberangan dan zebra cross. Intinya semua pengguna jalan harus saling menghormati tanpa terkecuali.

Pengendara sepeda adalah pengguna jalan dengan prioritas kedua, disusul oleh bus lalu kendaraan pribadi. Hmmm kapan ya Jakarta bisa seperti itu...

Kalau anda ada kesempatan untuk mengunjungi Kopenhagen (København dalam bahasa Danish), Anda harus mencoba mengelilingi kota ini dengan sepeda. Tidak usah repot membawa sepeda dari Jakarta karena kota ini menyediakan sepeda di mana mana.

Anda hanya cukup menyediakan koin DKK 20 atau sekitar Rp 34.000 sebagai deposito untuk bisa meng-unlock satu sepeda yang tersebar di 110 tempat dan memulai perjalanan anda mengelilingi kota. Sepeda ini dilengkapi dengan built-in map (peta yang terletak di stang) yang dapat membimbing anda menuju obyek-obyek pariwisata di pusat kota. Setelah lelah mengelilingi kota, anda bisa parkir sepeda anda di salah satu bike-stands (tempat parkir khusus sepeda) yang tersedia, tidak perlu di tempat yang sama ketika anda mengambilnya, lalu kunci dan dapatkan kembali DKK 20 anda. Dengan kata lain, gratis!

Atau anda ingin mencoba tour guide? Dengan DKK 260, bike-Mike menawarkan tur guide sekeliling kota. Tour yang berdurasi kira-kira tiga jam ini sudah termasuk harga sewa sepeda. Anda bisa menemukan informasi lebih lanjut di www.bikecopenhagenwithmike.dk

Jika anda ingin menikmati kota tanpa repot menginjak pedal, becak Kopenhagen bisa menjadi pilihan. Bentuknya hampir sama dengan becak di Indonesia, tapi rasanya becak Kopenhagen (Copenhagen rickshaw) mempunyai alat yang memudahkan pengendara untuk mengayuhnya. Karena bukan saja ada abang tukang becak, tapi juga mbak tukang becak yang siap mengantar anda keliling kota.

Becak-becak ini tidak mempunyai tempat pangkal khusus dan seperti juga di Indonesia, anda bisa menyetopnya di mana saja. Ada juga jenis becak yang bisa dipesan on line, biasa disebut flying tiger rickshaw. Becak-becak ini disebut juga three wheels taxi. Anda bisa menemukannya di pusat kota, khususnya di Strøget, area butik dan toko yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki.

So, are you ready to bike? (Almeria Allen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com