Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Sasar Industri Makanan dan Minuman Indonesia

Kompas.com - 28/12/2011, 14:14 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman, menyebutkan industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh tahun depan sekalipun krisis utang Amerika Serikat dan Eropa belum pulih. Tahun 2012 , industri ini diperkirakan bisa tumbuh 10 persen dengan masuknya sejumlah investor asing sebagai faktor pendukungnya.

"Industri makanan dan minuman bisa tetap tumbuh dengan pertimbangan bahwa banyak investor-investor asing itu sudah mulai akan merealisasikan minatnya -," ujar Adhi, usai menghadiri acara Catatan Akhir Tahun Menyosong 2012 , di Jakarta, Rabu ( 28/12/2011 ).

Ia menuturkan, investor asing pada tahun ini sudah mulai melakukan penjajakan dan mengurusi perijinan. "Dan, tahun depan diharapkan mereka (investor) mulai merealisasikannya," tambah dia.

Berdasarkan nilai, investasi di sektor makanan dan minuman telah mencapai Rp 15 triliun dengan didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) per September 2011 . Dengan pencapaian itu maka target investasi sebesar Rp 36 triliun kemungkinan besar tidak akan tercapai. "Kemungkinan feeling saya sekitar Rp 25 triliun. Tapi ini belum final ya," ucapnya.

Tahun depan, GAPMMI melihat akan lebih banyak investor yang masuk ke sektor ini. Prediksi ini didasarkan pada pencapaian Indonesia yang berhasil masuk pada level layak investasi (investment grade) yakni BBB- dari lembaga pemeringkat Fitch. "Salah satunya Jepang, produknya minuman," ujar Adhi ketika ditanyai salah satu negara yang akan berinvestasi di industri makanan dan minuman nasional.

Ia pun menyebutkan Korea Selatan sebagai negara investor lainnya. Nilai investasi investor asal Jepang tersebut pun mencapai ratusan juta dollar AS yang diperkirakan masuk pada kuartal pertama tahun depan.

Faktor lain yang berpengaruh pada masuknya investor asing, kata dia, adalah kondisi ekonomi makro Indonesia yang baik. "Kalau dulu seperti dari Jepang mereka masih takut masuk ke Indonesia tapi sekarang sudah mulai (berani masuk)," ujar Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com