Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet Wisata Wendit Kian Tergusur...

Kompas.com - 22/02/2012, 15:25 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com -  Kawanan monyet yang berada di area wisata Wendit, Kabupaten Malang kini jumlahnya kian menyusut. Hewan-hewan ini hanya mendapat makanan jika ada belas kasih dari pengunjung yang datang ke area wisata tersebut. Selebihnya, mereka tak pernah diberi makan dan dirawat secara khusus.

Wisata Wendit dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa, milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Malang, Jawa Timur. Monyet yang ada di wisata wendit, adalah monyet jenis ekor panjang (macaca fascicularis). Monyet tersebut adalah maskot pariwisata Wendit Water Park yang berlokasi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid mengungkapkan, kian tergusurnya monyet di wisata Wendit terjadi sejak adanya pembangunan di tempat wisata tersebut, akhir tahun lalu. "Perkembangbiakan monyetnya menjadi tak teratur, karena pola makannya terbiasa diberi makanan oleh para pengunjung yang datang," kata Rosek, Rabu (22/2/2012).

Seharusnya, dalam setahun, monyet bisa melahirkan satu anak. Namun berdasarkan pemantauan ProFauna, jumlah monyet di Wisata Wendit itu, sudah sejak lima tahun terakhir tidak bertambah. "Selama setahun, tak ada monyet yang bunting," katanya.

Berdasarkan data hasil pemantauan ProFauna Indonesia, sejak tiga bulan terakhir, jumlahnya monyet di kawasan itu hanya 200 ekor. Padahal tahun-tahun sebelumnya, lebih dari 200 ekor. "Setelah di kroscek, pihak pengelola, ternyata tak mempunyai data jelas berapa total monyet yang ada," katanya.

Pola hidup monyet di tempat wisata itu pun kini sudah bergeser dari yang bergantung terhadap alam, menjadi bergantung pada belaskasih pengunjung. "Monyet itu pernah kelaparan karena tak diberi makan, saat ada pembangunan wisata Wendit," katanya.

Saat monyet-monyet mengalami kelaparan, tak jarang monyet yang menjarah makanan ke rumah-rumah warga di sekitar wisata Wendit. "Pihak pengelola tak mengerti hal itu," katanya.

Syaiful, salah satu pengunjung asal Pakisaji, Kabupaten Malang mengaku, beberapa tahun lalu, jumlah monyetnya lebih banyak. "Saat saya masih SD, sering datang ke sini, monyetnya banyak. Sekarang sudah tinggal sedikit," katanya. "Saat saya berkunjung bersama keluarga, tak pernah melihat petugas memberikan makan. Yang memberikan makan, para pengunjung sendiri," katanya.

Sementara itu, Kepala UPTD Wisata Wendit Kabupaten Malang Sunarko, hingga berita ini ditulis, masih belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi Kompas.com melalui ponselnya, namun tidak aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com