Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Belitung, Hotel dan Pesawat Masih Terbatas

Kompas.com - 05/05/2012, 10:34 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com — Sejak film dan novel Laskar Pelangi meraih ketenaran di kalangan masyarakat Indonesia, Belitung pun mendapatkan dampak dari hal ini. Tiap tahunnya, semakin banyak wisatawan yang datang ke Belitung. Di akhir pekan, jumlah wisatawan yang datang mencapai puncaknya.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Induk, Jas Agung Hariadi, turis yang hendak ke Belitung di akhir pekan sebaiknya telah mendapatkan hotel dan tiket pesawat sebelum berangkat.

"Ke Belitung di hari Jumat, Sabtu, Minggu, pastikan dapat hotel dan tiket pulang, karena biasanya susah carinya. Apalagi seperti bulan Mei ini sampai Juli saat liburan sekolah, agak sulit cari hotel," ungkapnya di Tanjung Pandan, ibu kota Belitung Induk, Jumat (4/5/2012).

Ia mengakui jumlah kamar hotel di Belitung masih terbatas, jika dibandingkan turis yang semakin banyak datang ke Belitung. Selain keterbatasan kamar hotel, lanjut Jas, adanya kendala keterbatasan kapasitas pesawat terbang.

"Tahun 2010 kedatangan wisatawan sebanyak 50.000. Pada 2011, 83.000 orang. Target kami tahun ini 100.000," katanya.

Jas menjelaskan, di Belitung sudah ada enam hotel berbintang. Dalam waktu dekat, Aston akan meresmikan hotel dengan kapasitas 140 kamar. Selain itu, Aerowisata juga tengah membangun resor.

"Sejak pariwisata meningkat, banyak yang buat homestay di Tanjung Pandan atau dekat obyek wisata," tutur Jas.

Sementara itu, untuk pesawat terbang rute Jakarta-Tanjung Pandan sebanyak lima kali penerbangan dalam sehari. Hanya saja, menurut Jas, sering kali pelancong asal Jakarta tak bisa membedakan Tanjung Pandan dengan nama daerah lain.

"Banyak yang nyasar ke Pangkal Pinang (Bangka) dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau). Ada 5 flight sehari. Sriwijaya empat kali, Batavia satu kali. Ini menggunakan pesawat Boeing 737," ungkapnya.

Kabupaten Belitung mengalami pemekaran pada tahun 2000 menjadi Kabupaten Belitung Induk dan Kabupaten Belitung Timur. Menurut Jas, pihaknya bekerja sama dengan Belitung Timur untuk melakukan pengembangan di sektor pariwisata.

"Sebab, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi unggulan, selain perikanan dan kelautan, dan perhubungan," tuturnya.

Jas mengatakan, pihaknya masih mengandalkan wisata bahari dengan pantai-pantai kecilnya. Salah satu ikon wisata adalah mercusuar peninggalan Belanda di Pulau Lengkuas.

"Mercusuar dibangun tahun 1882 oleh Belanda dan masih aktif. Perjalanan menuju Pulau Lengkuas 30 menit dan sepanjang jalan akan melihat pulau kecil dan pulau pasir," jelasnya.

Selain itu, tempat wisata favorit lainnya adalah Tanjung Tinggi. Jas juga menuturkan, wisata kuliner menjadi salah satu fokus pengembangan pariwisata. Pada Jumat (4/5/2012), diresmikan pusat wisata kuliner makanan khas Belitung di terminal bus.

"Siang terminal bus, malam pusat kuliner. Kuliner khas Belitung seperti gangan dan mi rebus," ungkapnya.

Potensi lainnya adalah wisata budaya. Sebab, masyarakat Belitung merupakan multietnis. Sehingga, banyak kesenian budaya di Belitung berasal dari daerah-daerah lain, selain juga kesenian asli Belitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    Hotel Story
    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Travel Tips
    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    Travel Update
    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    Travel Update
    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Travel Update
    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    Travel Tips
    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    Jalan Jalan
    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Jalan Jalan
    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Jalan Jalan
    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Jalan Jalan
    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Travel Update
    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Jalan Jalan
    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com