Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moni, Pintu Gerbang Menuju Kelimutu

Kompas.com - 22/05/2012, 07:51 WIB

KOMPAS.com - Salah satu keindahan yang ditawarkan Flores adalah Danau Kelimutu. Danau ini memiliki warna air yang dapat berubah setiap waktu. Wisatawan dari seluruh belahan dunia rela menyeberangi luasnya lautan hanya untuk menyaksikan fenomena alam ini. Sebelum memulai perjalanan menuju Kelimutu di pagi hari, baiknya Anda bermalam di Moni. Moni memiliki beberapa penginapan dengan fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan untuk Anda bermalam.

Begitu Anda memulai pendakian dari Wolowaru, pemandangan dari seberang bukit menunjukkan denyut kehidupan dimana beberapa petani sibuk mengurus sawah mereka. Di persimpangan jalan, Anda bisa menjumpai tukang ojek di depan Hotel Flores Sare. Dari sana, desa kecil yang bernama Moni jaraknya sekitar 52 kilometer dari Ende siap menyambut Anda.

Kunjungan yang sering dari wisatawan menjadikan desa ini sebagai pusat akomodasi di daerah tersebut. Deretan akomodasi dan warung berjajar manis di salah satu bagian desa ini. Walaupun sebagian besar wisatawan yang akan ke Kelimutu biasanya langsung membawa pemandu dari Labuan Bajo, Ende, atau Maumere tetapi beberapa akomodasi di sini juga menyediakan paket perjalanan ke Kelimutu atau ke bagian lain di pulau ini.

Udaranya yang dingin, terasering, dan pepohonan kemiri (Aleurites moluccana) yang rimbun menjadikan pemandangan di Moni terlihat indah dan hijau. Moni juga merupakan tempat yang cocok sebagai perhentian sebelum menuju Maumere dan Labuan Bajo. Desa ini memang tidak memiliki restoran mewah kecuali di Ecolodge Kelimutu namun menawarkan keramahan, kerendahan hati, dan tempat peristirahatan yang nyaman.

Pendakian

Mendaki merupakan alasan utama bagi wisatawan yang datang Ke Moni atau Ende. Masyarakat lokal yakin bahwa Danau Kelimutu merupakan tempat beristirahatnya jiwa orang yang sudah meninggal. Area Kelimutu dikelilingi hutan dengan jenis tumbuhan yang jarang ditemukan ditempat lain di Flores.

Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood dan bunga edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah di sekitarnya.

Walaupun Anda bisa mengabadikan pemandangan menakjubkan di tempat-tempat yang belum dikunjungi namun Anda tidak disarankan untuk melakukannya. Beberapa bagian dari taman nasional ini dilarang untuk dikunjungi karena ketidakstabilan panas bumi. Beberapa orang ada yang tersesat dan banyak reporter yang meninggal jika mencoba menuju tempat-tempat tersebut. Trekking yang paling aman adalah disekitar area antara Moni dan Gunung Kelimutu.

Anda bisa berhenti di Koanara dan Wiwipemo di Kabupaten Kelimutu. Terdapat beberapa rumah tradisional yang mungkin ingin Anda lihat dan pelajari. Rumah-rumah tradisional ini juga bisa ditemukan di Nggela, Tenda dan Wolojita yang ada di Kabupaten Wolojita dan di Wolopoto, Ngalupolo, Onelako, Puutuga, Roga, serta Sokoria di Kabupaten Ndona.

Ada beberapa ritual yang biasa dilakukan masyarakat setempat dan dapat memberi Anda pengalaman dan interaksi budaya secara langsung. Ritual tradisional Lio masih dipraktikkan di Lio, seperti Tu Tau yang merupakan ritual panen pada bulan Oktober, Januari atau Februari. Gaga Jala adalah ritual pembersihan jalan di bulan Maret. Wari Pare adalah ritual jemur padi sekitar bulan April atau Mei. Nai Keu adalah ritual memetik kelapa dan pinang sekitar bulan Februari (terutama untuk panen kelapa di bulan Maret, Juni, September, dan Desember). Wa'u Tosa adalah ritual penggilingan padi tradisional sekitar bulan September atau Oktober. Ada juga Nggera Kibi yaitu ritual untuk membersihkan lumbung padi sekitar bulan Oktober. (Angke/Him)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    Jalan Jalan
    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    Jalan Jalan
    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com