Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayag Diusulkan Menjadi "Geopark"

Kompas.com - 13/07/2012, 09:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com — Gugusan pulau-pulau karst terjal berbentuk seperti cendawan yang bermunculan dari dalam laut menjadi ciri khas Pulau Wayag. Pulau tersebut terletak di Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Pulau Wayag menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi setiap wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat. Dapat dipastikan liburan Anda ke Raja Ampat terasa tidak sempurna tanpa singgah di Wayag.

Untuk lebih memajukan pariwisata sekaligus menjaga keindahan alam Wayag, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berencana menjadikan Wayag sebagai geopark.

"Kami bekerja sama dengan Kembudpar (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menjadikan Wayag sebagai geopark," kata Kepala Bidang Promosi Pariwisata Raja Ampat, Klasina Rumbekwan, di Waisai, Raja Ampat, Selasa (10/7/2012) malam.

Geopark merupakan kawasan warisan geologi yang mempunyai nilai ilmiah (pengetahuan), jarang memiliki pembanding di tempat lain, serta mempunyai nilai estetika dalam berbagai skala. Nilai-nilai itu menyatu membentuk suatu kawasan yang unik.

Selain menjadi tempat kunjungan dan obyek rekreasi alam dan budaya, geopark juga dimaknai sebagai kawasan konservasi dan perlindungan. Dengan demikian, suatu warisan geologi yang menjadi geopark dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya.

Menurut Klasina, pihaknya mulai berupaya menjadikan Wayag sebagai geopark sejak tahun lalu. Sejauh ini, katanya, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah melakukan sejumlah langkah persiapan, mulai dari survei, studi banding, hingga sosialisasi ke masyarakat.

"Kita juga sudah membicarakan ke depannya dengan pihak Kementerian. Kita melakukan studi banding ke Langkawi (Malaysia) untuk melihat bagaimana sistem pengelolaannya," tutur Klasina.

Saat ini, pihak Pemerintah Kabupaten Raja Ampat tinggal menunggu persetujuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menjadikan Wayag sebagai geopark.

Wayag akan semakin terlindungi

Klasina menjelaskan, jika Wayag berhasil menjadi geopark, kawasan tersebut akan semakin terlindungi. Para wisatawan yang keluar masuk Wayag pun, katanya, akan semakin tertib dan teratur.

"Dengan begitu, akan semakin terdata. Kalau sekarang kan bisa masuk dari mana saja, dari Waisai bisa, dari Sorong bisa, begitu saja," ujarnya.

Kemudian, lanjut Klasina, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat akan menata Wayag sehingga lebih mudah dijelajahi para wisatawan. Misalnya, dengan membuat jalan yang mempermudah wisatawan menuju puncak bukit Wayag.

"Kalau saat ini kan kecuramannya hampir 90 derajat, sulit dipanjat, nanti akan dibikin jalur yang lebih aman," kata Klasina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    Jalan Jalan
    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    Jalan Jalan
    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com