Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wader di Tepian Gajah Mungkur

Kompas.com - 02/08/2012, 07:50 WIB

Budi Suwarna

WONOGIRI di awal musim kemarau. Ketika beberapa bagian daerah itu mulai kekeringan, air di Waduk Gajah Mungkur masih berlimpah. Itu berarti masa-masa untuk menikmati gurihnya wader goreng belum akan berakhir.

Daerah di sekitar Gajah Mungkur boleh dikata surga bagi penikmat wader—sejenis ikan kecil yang biasa hidup liar di sawah, parit, dan waduk. Nyaris semua warung makan di sepanjang Jalan Raya Wonogiri-Pracimantoro, Jawa Tengah, yang membelit tepian Gajah Mungkur menyediakan wader goreng kering sebagai menu utamanya.

Tengoklah Warung Makan Sari Raras, Mbak Iyuk, Ayem, Santoso, Pak Dhek To, Glinding, Moro Seneng, Tentrem, Lestari, dan Yuk Meni. Aroma wader yang nikmat menyeruak tiada habisnya. Maklum, pengelola warung menggoreng berkilo-kilogram wader hampir sepanjang hari. Wader yang telah garing itu ditata sedemikian rupa hingga memprovokasi orang untuk mencicipinya.

Kami mampir di Sari Raras tepat ketika matahari mulai tergelincir ke barat, Sabtu di awal Juli. Tempat makan di warung ini langsung menghadap ke Waduk Gajah Mungkur. Kemarau yang mulai datang membuat semak di tepian waduk kerontang dan kecoklatan serupa warna tanah. Meski begitu, air waduk yang dari jauh tampak kehijauan menyisakan setumpuk kesejukan. Dan, di sanalah berbagai jenis ikan, mulai yang dipelihara di dalam keramba hingga ikan liar seperti wader, berkembang biak.

Dari warung ini, kita bisa melihat sejumlah orang sedang menangkap wader. Hampir pasti, gerombolan wader itu nasibnya akan berakhir di penggorengan, seperti dua piring wader goreng yang telah terhidang di meja makan kami. Di sebelahnya terhidang pula aneka masakan rumahan khas Jawa, seperti sayur terancam, sayur tempe lombok ijo, dan cobek sambal bawang.

Bersama sepiring nasi hangat, itu adalah kombinasi paling pas untuk menikmati wader. Sensasi gurih dan garingnya wader bercampur di mulut dengan segarnya terancam, manisnya sayur tempe lombok ijo, dan pedasnya sambal bawang.

Selain wader, warung itu juga menyediakan ikan jenis lain, seperti udang air tawar, mujair, dan mas. Ikan yang dipilih adalah ikan yang masih berusia ”kanak-kanak” dengan ukuran tidak lebih besar dari jempol tangan rata-rata orang dewasa. Seperti wader, ikan-ikan kecil itu pun digoreng dalam balutan tepung berbumbu hingga garing dan meninggalkan jejak suara kriuk-kriuk ketika disantap.

Primadona

Ikan-ikan goreng nan gurih itu rata-rata dijual Rp 10.000 sepiring kecil. Kalau Anda ingin membeli secara kiloan, sekilo wader dipatok seharga Rp 50.000. Ikan lainnya dijual dengan harga tidak jauh berbeda. Paling-paling selisihnya hanya Rp 5.000-Rp 10.000. Harga itu berlaku hampir di semua warung makan di tepian Gajah Mungkur. Boleh dikata, persaingan antarwarung di sana bersifat sempurna. Rasanya nyaris serupa. Pembedanya hanya pada tingkat kegaringan dan aromanya saja.

Meski ada setumpuk menu lain tersedia, wader goreng tetaplah sang primadona. Dwi, juru masak di Sari Raras, mengatakan, hampir semua tamu yang datang pasti memesan wader. Sebagian besar tamu adalah para pelancong yang hilir mudik di sekitar Wonogiri. Setiap hari, dua warung Sari Raras yang letaknya berdekatan memproduksi wader goreng sekitar 100 kilogram, mujair dan udang goreng masing-masing 50 kilogram.

Slamet Sulardi, pemilik Sari Raras, menambahkan, hampir semua ikan yang mereka olah bersumber dari Gajah Mungkur. ”Kalau hasil tangkapan wader dari Gajah Mungkur berkurang, sementara permintaan sedang tinggi, barulah saya mencari pasokan wader ke Semarang,” katanya.

Biasanya, lanjut Slamet, permintaan wader meningkat tajam saat libur Lebaran. Sebanyak 1,5 ton wader goreng ludes dibeli pelanggan kurang dari satu minggu. ”Orang sudah memesan jauh-jauh hari untuk dibawa sebagai oleh-oleh dari Wonogiri,” ujar Slamet bangga.

Berkah Gajah Mungkur

Slamet mulai membuka warung makan pertengahan 1990-an. Sebelumnya, dia berbisnis travel yang melayani jalur Wonogiri-Salatiga. Suatu ketika dia mengalami kecelakaan yang membuatnya luka parah. Untuk membiayai perawatannya di rumah sakit, Slamet harus menjual nyaris semua hartanya, termasuk rumah tinggal dan tanah. ”Pokoknya saya benar-benar bangkrut,” ujar Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com