Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupang Lontong Ini Enak Banget!

Kompas.com - 17/09/2012, 07:46 WIB

KOMPAS.com - Saya masih melanjutkan petualangan kuliner di Surabaya, lebih tepatnya masih di area Food Festival. Nah, kemarin kan saya mencoba salah satu restoran di deretan ruko sepanjang Food Festival. Kali ini saya mau mencoba yang di dalam kubah besar Food Festival.

Masih mencoba menu makanan khas dari Kota Pahlawan, kali ini saya mau makan Kupang Lontong. Bagi yang masih asing mendengar namanya, ini bukan Kupang ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur lho. Lontongnya sih benar ada, tetapi kupangnya itu sendiri adalah sejenis hewan laut semacam kerang yang besarnya hanya sebiji beras.

Cara memasaknya setelah dikupas dan dimasak adalah dengan bumbu petis yang juga merupakan bumbu khas Jawa Timur yang berwarna hitam dan biasanya terbuat dari udang. Cara menghidangkan biasanya dipadukan dengan sate kerang dan es kelapa muda/es degan.

Stan yang menjual Kupang Lontong di Food Festival, Kupang Lontong Pak Warno pun langsung saya datangi dan segera memesan seporsi Kupang Lontong dan seporsi Sate Kerang.

Begitu sampai di meja kami, Kupang yang ada di dalam porsi normal ini ternyata banyak lho. Berlebihan untuk saya malahan. He-he... Rasanya sendiri enak dan gurih, bercampur dengan rasa pedas dan kenyal dari sate Kerang. Memang perpaduan yang sempurna!. Harga Kupang Lontong Rp 12.000 sedangkan Sate Kerang  Rp 12.000. Yang menemukan perpaduan Kupang Lontong dan Sate Kerang memang patut diacungi jempol. Enak banget!

Tapi hati-hati ya buat kalian yang alergi makanan laut, sangat tidak disarankan mencobanya. Bagi yang tidak ada masalah dengan alergi, harus dicoba yah yang banyak! He-he... (Chrysta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com