Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selat Pantar, Surga Menyelam di Pulau Alor

Kompas.com - 18/09/2012, 09:14 WIB

KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak tempat menyelam yang terkenal. Bagi penyelam profesional, Selat Pantar adalah salah satu yang paling indah di negeri ini dan dapat dibandingkan dengan Laut Karibia di dekat Amerika Tengah. Taman Laut Nasional ini memiliki karakteristik dan keindahan yang unik perpaduan antara perairan Australia yang dingin dan perairan Indonesia yang hangat. Oleh karena itu, kawasan ini kaya biota laut dan terumbu karang.

Saat menyelam di Alor, bahkan mereka yang tergolong para profesional saja tetap berdecak kagum. Bagaimana tidak, di sini mereka dapat menyelam bersama sunfish dan menemukannya lebih dari sekali. Ini jelas diasumsikan ada banyak sunfish atau mola-mola menetap di perairan Alor. Lupakan Seaworld, menyaksikan cara hidup mereka lansung di alamnya adalah sangat luar biasa.

Ada banyak tebing dan jurang di taman bawah laut Alor seakan tak terlukiskan kata-kata. Tersusun seperti rak buku dimana setiap bagian dihuni oleh beragam biota dan karang yang mengagumkan. Semua yang pernah melihatnya secara langsung pasti lebih menyarankan untuk menyaksikannya sendiri lalu bercerita hingga kehabisan kata-kata.

Selat Pantar terletak di antara pulau Alor dan Pantar di Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selat sempit ini memiliki sejumlah pulau-pulau kecil dan indah seperti pulau Kepa, Pura, Ternate, Buaya, dan kepulauan Tereweng.

Selat ini  memiliki ombak yang kuat dan suaranya seperti suara air terjun. Kadang-kadang ombak keras yang datang menghantam dinding dapat membunuh ikan ukuran kecil dan sedang di dekat pantai. Pada bulan-bulan tertentu antara Oktober hingga November, arus laut di sini bersahabat bagi penyelam.

Setidaknya ada 26 lokasi menyelam di sekitar Kepa, Pura, Ternate, dan Matap Tanjung pulau, Papa pantai Jahe (Alor) sebagai lokasi hiu yang terkenal . Di lokasi ini, penyelam bisa bermain dengan sekelompok hiu yang ramah. Di perairan sekitar Jahe Papa, Anda juga bisa menyelam di malam hari.

Magnus Mattsson, salah satu fotografer bawah laut pertama yang telah mengindentifikasikan secara pasti ada lebih dari 50 ekor sunfish di perairan Alor. Bahkan ia pernah menyelam dan ber-snorkeling sembari bermain bersama sunfish hampir setengah jam lamanya.

Berenang bersama sunfish atau bahkan sekelompok orca liar pastinya adalah impian bagi para penyelam dimanapun. Binatang besar ini sering ditemukan di perairan Alor dan sangat luar biasa untuk menyelam bersama mereka demi sebuah kenangan yang tak terlupakan.

Salah seorang yang berjasa mengenalkan surga bawah air yang memesona ini adalah Kal Muller. Ia telah menuliskan bagaimana keindahan bawah laut Alor dan menyebutnya sebagai taman laut kelas dunia.

Dalam dua bukunya yang berjudul “Underwater Indonesia” dan “East of Bali”, Karl Muller mengungkapkan bahwa Alor memiliki air laut yang bersih, biota laut yang beraneka ragam, dan banyak titik selam yang dapat dinikmati bahkan saat malam hari. Ia seakan mengekspos habis-habisan sehingga membukakan mata dunia untuk berbondong-bondong menuju keajaiban bawah laut Alor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com