Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mustafa Centre, Surga Oleh-oleh di Little India

Kompas.com - 26/10/2012, 19:04 WIB
Mohammad Hilmi Faiq

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Salah satu yang paling penting ketika Anda bepergian adalah membawa buah tangan atau oleh-oleh untuk kolega. Itu juga yang saya dan kawan-kawan ketika berkunjung ke Singapura hingga Jumat (26/10/2012).     

Tujuan utama kami sebenarnya untuk meliput Peluncuran Windows 8 yang digelar padaa Kamis (25/10/2012). Namun, karena banyak waktu longgar, kami manfaatkan untuk jalan-jalan sekaligus mencari buah tangan untuk kolega di Indonesia.     

Kami sempat jalan kaki menyusuri Orchad Road, tak jauh dari tempat penginapan, pada sore hari. Tujuan utamanya, tentu menikmati suasana sembari mencari oleh-oleh. Namun hasilnya tidak maksimal.     

Malam harinya, kami bertujuh memutuskan ke Mustafa Centre di Little India. Dari beberapa informasi, baik dari pihak hotel maupun pengundang, merekomendasikan tempat ini sebagai surga oleh-oleh. "Dari tusuk gigi sampai emas, semua ada di sana," kata Burhan, petugas penerima tamu hotel tempat kami menginap.     

Untuk menambah tantangan, kami memutuskan naik kereta Mass Rapid Transit (MRT). Tantangan pertama, kami harus mencari uang pecaha kecil, 2 dolar Singapura sampai 5 dolar Singapura sebagai deposit penggangti tiket. Setelah itu, kami harus teliti agar tidak salah mengambil jalur.

"Kemarin kami sepmta nyasar. Terpaksa jalan kaki jauh," kata seorang rekan menceritakan perjalanan sehari sebalumnya. Kami tak ingin mengulang pemngalaman pahit tersebut.

Untungnya, di antara tujuh orang itu terdapaat satu kawan yang setidaknya sudah dua tahun tinggaal di Singapura untuk Kuliah. Namanya Pradana Boy. Dialah yang mengantar kami menuju kampung Little India. Setelah dua kali ganti jalur kereta dengan waktu tempuh 30 menit, kami tiba di kampung Little India. Sesuai namanya, di sini banyak sekali warga etnis India. Mulai dari sopir taksi, penjual makanan, penjaaga toko, sampai pembeli. Sebagian pun berbicaara dalam bahasa India. Maklum, India merupakan salah satu etnis yang sejak awal menempati Singapura selain Cina dan Melayu. Setelah berjalan sekitar 5 menit, kami tiba di pintu masuk Mustafa Centre. tepatnya di 145 Syed Alwi Road in District D08.Tapi, ketika kami hendak keliling, terdengar pengumuman.

"Kepada para pengunjung, lima menit lagi kami akan tutup. Untuk melanjutkan belanja, silakan menuju Mustafa Centre di sebelah bangunan ini. Bukan 24 jam," katanya. Ternyata, Mustafa Centre terdiri dari dua toko. Toko pertama hanya buka sampai pukul 22.00, sementara satunya 24 jam. Kami lantas menuju Mustafa Centre satunya itu. Melewati pintu masuk, segera kami dapati tempat penukaaran uang, penjual jam tangan, dan perhiasaan emas.

Pembeli menyemut. Ramai sekali. Seolah esok hari toko ini tutup selamanya. Kami naik ke lantai dua yang menyediakan pakaian untuk anak-anak dan berbaagai cidera mataa seperti gantungan kunci, tempat pulpen, dan topi yang semuanya berlogo singa muntah air mancur.

"Cari coklat yuk. Katanya murah," kata Fachrul, rekan. Kami lantas memborong coklat, gantungaan kunci, dan beberapa pernak-pernik untuk oleh-oleh. Harganya terbilang murah untuk standar belanja di Singapuraa, hanya 1 dolar Singapura sampai 10 dolar Singapura per item.

Jam menunjukkan pukul 24.00. tak terasa sudah dua jam kami keliling memanjakan mata menikmati surga oleh-oleh di Mustafa Centre. Tentu saja mata masih lapar untuk terus belanja, tapi kami harus pulag ke hotel untuk istirahat. Mungkin lain kali kami kembali. (M Hilmi Faiq dari Singapura)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com