Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Rute Ramon Berkeliling Indonesia

Kompas.com - 07/01/2013, 18:13 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Miangas menjadi salah satu destinasi yang membuat Ramon Y. Tungka penasaran. Dalam waktu dekat ia dan tim dari Kompas TV akan memulai perjalanan mengelilingi Indonesia dalam waktu 100 hari.

"Saya penasaran dengan Miangas, Morotai, Kei juga penasaran. Terutama wilayah-wilayah perairan terluar itu yang membuat saya terpacu untuk terlibat," tutur Ramon Y. Tungka, saat jumpa pers program Kompas TV terbaru "100 Hari Keliling Indonesia", di Jakarta, Senin (7/1/2013).

Kompas TV akan menayangkan program terbarunya bertajuk "100 Hari Keliling Indonesia". Program tersebut merupakan program dokumenter yang menggali sisi unik dan humanis seluruh pelosok Indonesia.

Uniknya, selama perjalanan, Ramon Y. Tungka sebagai pemandu acara bersama tim Kompas TV, tidak akan menggunakan moda transportasi pesawat komersial, melainkan berbagai macam transportasi darat dan laut untuk dapat menyelesaikan misinya mengelilingi Indonesia, mulai dari ojek, kapal, hingga bus.

Mereka diberi target untuk mengelilingi Indonesia selama 100 hari. Seperti apa rute yang akan ditempuh Ramon? Perjalanan akan dimulai dari Jakarta dan berakhir di Jakarta. Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali masuk dalam rute perjalanan tim "100 Hari Keliling Indonesia".

"Start dari Jakarta, lalu ke Lampung, ke Bengkulu, Padang, menyeberang ke Pulau Mentawai. Lalu menyeberang kembali ke Padang, lalu ke Bukittinggi, ke Medan, lalu Aceh, ujungnya ke Pulau Rondo, Balik ke Medan, lalu ke Kepulauan Dumai," ungkap Produser "100 Hari Keliling Indonesia" Kompas TV, Fraya, dalam kesempatan yang sama.

Tim juga akan mampir di Bagansiapi-api, Pulau Bengkalis, Kepulauan Tanjung Balai Karimun, Batam, dan Kepulauan Natuna. Barulah kemudian tim "100 Hari Keliling Indonesia" menuju daerah Kalimantan, yaitu ke Pontianak kemudian Entikong, lalu ke Putussiabu.

"Dari Putussiabu ke Ketapang, lalu ke Pangkalan Bun, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Berau, Nunukan," lanjut Fraya.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Sulawesi yaitu pertama-tama di Makassar, kemudian Polewali Mandar, Palu, Gorontalo, Manado, dan Miangas. Lalu, tim kembali ke Manado dan menyeberang ke Morotai di Maluku.

Perjalanan berikutnya adalah ke Sorong di Papua, kemudian ke Manokwari, Nabire, Jayapura, Wamena, dan Merauke. Dari Merauke, tim kembali ke Maluku tepatnya di Ambon, dilanjutkan ke Kei Tanimbar.

Tim lalu ke Flores, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan pun berakhir di Pulau Jawa dengan berkunjung ke Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan kembali ke titik start yaitu Jakarta sebagai titik finish pula.

Menurut Manajer Science  & Knowledge Kompas TV, Wahyu Mulyono program "100 Hari Keliling Indonesia" menjadi sebuah "real documentary" yang disajikan kepada pemirsa sesuai dengan kondisi di lapangan namun tetap dengan sentuhan menghibur.

"Ramon akan mengalami banyak kejutan di rute-rute yang telah disiapkan tim. Ini lebih riil, karena ada tim yang garap beberapa liputan lebih mendalam, jadi tidak hanya selintasan," jelas Wahyu.

Di bawah bendera Kompas TV, program "100 hari Keliling Indonesia" berintegrasi dengan media online Kompas.com, Kompasiana, Tribunews.com dan Harian Tribun. Integrasi tersebut untuk menghadirkan cerita di balik perjalanan tim "100 Hari Keliling Indonesia".

Ikuti Catatan Perjalanan Ramon di Kompas.com, Tribunews.com, dan Harian Tribun. Nantikan tayangan perdana "100 Hari Keliling Indonesia" di Kompas TV pada bulan Juni 2013.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com