Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Ekowisata Tesso Nilo Cukup Tinggi

Kompas.com - 08/01/2013, 19:17 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Provinsi Riau memiliki potensi ekowisata yang cukup tinggi dengan jumlah kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 900 orang tiap tahun.

"Jika dihitung per tahunnya, kunjungan ke Tesso Nilo berjumlah kurang lebih 800 sampai 900 orang per tahun," kata Humas WWF Program Riau, Syamsidar di Pekanbaru, Selasa (8/1/2013).

Ia mengatakan, ekowisata TNTN kini dikelola bersama antara Balai TNTN di bawah Kementerian Kehutanan, serta oleh Kelompok Masyarakat Peduli Wisata (Kempas). Sejak Kempas berdiri pada bulan Oktober 2010 hingga saat ini telah memfasilitasi tamu yang kebanyakan dari mancanegara sebanyak kurang lebih 450 orang.

Wisatawan asing yang tercatat pernah berkunjung ke TNTN berasal dari Swedia, Singapura, Inggris dan Jerman.

"Ekowisata berdampak positif bagi kedua pihak, baik untuk pengembangan ekowisata Tesso Nilo maupun untuk masyarakat sekitar karena memberikan penghasilan tambahan meski masih terbatas karena baru dimulai," katanya.

Perhatian pemerintah kepada masyarakat juga mulai terlihat pada tahun 2012. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pelalawan memberi bantuan dana sebesar Rp 75 juta untuk pembelian perahu pompong, usaha cinderamata, baju organisasi, peningkatan kesenian masyarakat dan pembuatan gerai untuk usaha Kempas.

Kepala Balai TNTN, Kupin Simbolon mengatakan, masih banyak yang perlu dibenahi untuk pengembangan ekowisata di kawasan konservasi itu. Selain infrastruktur yang masih kurang memadai, ancaman bagi pengembangan potensi ekowisata TNTN datang dari perambah yang menggerogoti hutan.

Padahal, lanjut Simbolon, perambahan tidak hanya menghancurkan ekologis hutan namun juga mengancam kelangsungan hidup satwa di TNTN seperti gajah sumatera, harimau dan monyet.

"Gangguan dari perambahan hutan menjadi kebun kelapa sawit membuat kami tidak terlalu fokus untuk pengembangan ekowisata TNTN. Karena itu semua pihak harus bangkit bersama bahu membahu membangun dengan promosi, perbaikan sarana dan aksesibilitasnya," katanya.

Selama ini ekowisata TNTN menawarkan sejumlah paket wisata berupa menyusuri hutan, berperahu di sungai, patroli bersama tim gajah Flying Squad, dan pemanenan madu hutan Sialang secara lestari.

"Kalau bisa dikembangkan lagi bisa berupa homestay di rumah-rumah penduduk, namun itu perlu dukungan dari daerah lain juga karena Tesso Nilo berada di sejumlah daerah yakni Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi," katanya.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com