Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Sungai, Peluang Usaha di Tiga Pulau Besar

Kompas.com - 21/01/2013, 11:39 WIB

GAYE Thavisin sudah berbisnis di Kalimantan sejak lima tahun yang lalu. Pada seminar "Mengoptimalkan Wisata Sungai dan Danau Agar Layak Jual" di Jakarta, dia diundang untuk  berbagi pengalaman.

Bila Wamenparekraf Sapta Nirwandar memberi uraian secara holistik mengenai pengembangan wisata sungai dan danau, maka bisnis approach-nya dapat diambil dari praktik river cruise ini. Sesi itu mendekati bisnisnya pemasaran wisata sungai dan danau yang merupakan bagian dari strategi pemasaran yang menyeluruh.

“Saya ingin mendeskripsikan usaha ini dari awal, yakni berupaya membangun susur sungai bertanggung jawab di Kalimantan Tengah,” ujar Gaye.

Perusahaannya Kalimantan Tour Destinations (KTD) didirikan oleh Lorna dan Gaye yang sebelumnya berpengalaman 14 tahun di Kalimantan Tengah di bidang pengembangan swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan industri pariwisata. KTD tujuannya membangun industri ekowisata di Kalimantan Tengah yang mengangkat keunikan alam, sejarah dan budaya masyarakat Dayak.

“Awalnya kami hanya punya ide untuk pasar kelas atas dengan mengoperasikan river cruise di Palangkaraya,” ujarnya. Tahun 2005 mencari program, lalu mencoba mempercantik sebuah kapal dan mengoperasikannya.

Sebuah perahu kayu (disebut kemudian kapal) pengangkut tradisional, panjangnya 20 meter, di bulan November 2005 dibangunnya kembali bersama dengan ahli kapal lokal dan arsitek ahli. Saat ini beroperasi dengan tiga kapal, mempekerjakan 20 orang staf.

Lingkungan yang alami, indah, di sana hidup desa tradisional dan orang utan. Upaya memberikan kesempatan pada masyarakat lokal memberikan impact yang baik sehingga lebih banyak orang berkunjung untuk melihat orang utan. “Bukankah kita memiliki kebanggaan yakni orang utan dan komodo yang membuat turis datang?” ucapnya.

Dia mengaku mengoperasikan ekowisata dalam skala kecil di desa terpencil, di mana ada habitat monyet dan orang utan. “Kami sungguh rekomendasikan ini dilestarikan agar langgeng,“ kata dia lagi.

Di salah satu sungai Kalimantan ada pasar terapung terapung, di Banjarmasin. Pada aktivitas itu, keterlibatan masyarakat antara lain dengan membangun usaha kecil yang memberikan tambahan penghasilan, contohnya menjadi pemandu tradisional, servis perahu kecil, sanggar budaya.

Riset menunjukkan bahwa ada tren yang meningkat untuk wisata susur sungai di negara-negara Asia. Pertumbuhan wisata ke daerah-daerah yang masih alami serta untuk melihat hewan-hewan khas yang sudah langka. Jadi, pengelolaan pariwisata dengan pemahaman filosofi ekowisata sangat penting.

Gaye memahami pentingnya lingkungan di sepanjang sungai mana pun yang dijadikan tempat ekowisata untuk dilindungi oleh pemerintah agar bisa menjaga kelangsungan wisata sungai. Aset sungai di Kalimantan telah tercatat dalam sejarah sebagai tujuan wisata sungai yang sukses.

"Kami yakin bisnis yang berhasil didukung oleh perencanaan yang komprehensif. Kami telah memiliki exelent web, business card, film dan lain-lain sebagai ujung tombak promosi," ungkap Gaye.

Untuk meningkatkan kualitas produk, mereka juga aktif turut membangun masyarakat lokal sebagai prioritas untuk mengembangkan tour yang baru.

Menurut dia, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melanjutkan kerja sama dan membina hubungan yang baik dengan pemerintah, masyarakat, LSM untuk mempromosikan Kalimantan Tengah.

Kekuatan usaha selanjutnya adalah dengan survei: kecocokan lokasi, keadaan lingkungan, dukungan dari masyarakat, akses terhadap berbagai aktivitas yang berbeda, ketersediaan teknologi pembuatan kapal dan pemeliharaan, staf dan kru lokal yang andal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com