Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desak Pemkab Gunung Kidul Tutup Pindul

Kompas.com - 15/04/2013, 19:36 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Warga Bejiharjo untuk Pindul menuntut Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menutup obyek wisata Gua Pindul.

Anggota Forum Warga Bejiharjo untuk Pindul (FWBP) Edi Purwanto di Gunung Kidul, Senin (15/4/2013), menilai kepolisian dan satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) tidak berani menindak obyek wisata alam Gua Pindul yang terletak di Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

"Penyelenggaraan obyek wisata alam Gua Pindul melanggar Peraturan Daerah Nomor 6/2011 Rencana Tata Ruang dan Wilayah," kata Edi.

Edi Purwanto yang juga anggota DPRD Gunung Kidul dari Fraksi PAN, dalam orasinya menyatakan, tindakan pengelola wisata Gua Pindul dan Kali Oya yang berlangsung selama sekitar 3 tahun dibiarkan melanggar perda.

Padahal, menurut Edi, pengelolaannya tidak memiliki izin pemanfaatan. "Penyelesaian Gua Pindul tidak perlu menunggu perda pariwisata, karena saya khawatir konfliknya akan meluas," katanya.

Dia berharap pemkab dan masyarakat duduk bersama agar penyelesaian konflik secepatnya. "Temui kami, mediasi bersama kami, dan kita selesaikan sekarang juga," katanya.

Ketua FWBP Ruswanto mengatakan warga sekitar tidak memperoleh hasil dari pengelolaan Gua Pindul. Padahal selama ini, pengelolaan Gua Pindul selalu mengatasnamakan masyarakat. "Mereka malah dibiarkan tidak membayar pajak selama tiga tahun," katanya.

Setelah berorasi sekitar 15 menit di depan kantor Pemkab Gunung Kidul, warga diterima Sekda Gunung Kidul Budi Martono, Kasat Pol PP Agus Hartadi, Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT) Aziz Saleh dan Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Hidayat di ruang rapat II.

Sekda Gunung Kidul, Budi Martana menolak disebut pemkab memperlambat penyelesaian konflik Pindul. Sebab, dalam penyelesaian diperlukan prinsip kehati-hatian. "Kami berharap tidak ada konflik antar masyarakat," katanya.

Budi mengatakan, Perda RTRW Nomor 6 Tahun 2011 akan menjadi bahan pertimbangan saat membahas Gua Pindul bersama dewan. "Nanti hasilnya kita tunggu komunikasi dari pemkab dan dewan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com