Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pariwisata Buleleng Barat Belum Digarap Optimal

Kompas.com - 28/05/2013, 19:32 WIB

SINGARAJA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Buleleng akan mengembangkan pariwisata di kawasan barat karena memiliki banyak potensi yang belum tergarap secara optimal.

"Potensi pariwisata di kawasan Buleleng barat memiliki banyak pilihan terutama di sepanjang pantai, terumbu karang yang masih alami dan memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa dikembangkan menjadi andalan pariwisata Bali utara," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Buleleng, Gede Sugiartha, di Singaraja, Selasa (28/5/2013).

Menurut Sugiartha, kawasan pantai di Buleleng bagian barat lebih menjanjikan dibandingkan Buleleng bagian timur. Kawasan barat masih alami, sedangkan kawasan timur bibir pantainya sudah banyak dimanfaatkan sebagai lokasi bangunan rumah penduduk sehingga sulit ditata jadi obyek wisata.

"Bukan berarti Pemkab Buleleng menganaktirikan pengembangan Buleleng bagian timur, akan tetapi sudah memperhitungkan semua langkah untuk memajukan Buleleng secara keseluruhan," katanya.

Pariwisata di Pulau Menjangan juga memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa dikembangkan. Pulau Menjangan terletak sekitar 50 kilometer dari Kota Singaraja dan menyeberang sekitar 30 menit dari Kecamatan Grokgak.

"Pulaunya sangat alami dan bisa dimanfaatkan sebagai wisata bahari karena memiliki terumbu karang yang tidak kalah menarik dari daerah lainnya di Bali," ucapnya.

Pemkab Buleleng juga menyiapkan berbagai langkah untuk mengembangkan obyek wisata tersebut. Langkah awal yang akan dilakukan adalah menyiapkan infrastruktur pendukung dan sumber daya manusia (SDM) yang andal sebagai sektor pendukung.

Namun, Sugiartha mengakui pengembangan pariwisata di Bali utara tidak bisa mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah. Untuk itu perlu keterlibatan pihak swasta menanamkan modal dan mengembangkan kawasan tersebut sehingga secara langsung bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dalam pengembangannya ke depan, harap Sugiartha, tidak mengikuti pengembangan pariwisata seperti di Kuta, Sanur, dan Jimbaran. "Harus memiliki karakter tersendiri untuk menciptakan suasana nyaman bagi para pendatang dan masyarakat setempat," tambah Sugiartha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com