Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Tak Hanya Lombok, tapi Juga Sumbawa

Kompas.com - 17/06/2013, 14:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) tak hanya Lombok, tetapi juga Sumbawa. Menurut Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, selama lima tahun belakangan (2009-2012), pihaknya memang lebih menekankan promosi pariwisata Pulau Lombok.

"Karena dari sisi infrastruktur (Pulau Lombok) lebih lengkap, juga aksesnya lebih mudah," kata Zainul saat jumpa pers Grand Launching "Tambora Menyapa Dunia" di Jakarta, Minggu (16/6/2013) malam.

Oleh karena itu, sekarang pihaknya lebih ingin mengembangkan Pulau Sumbawa. Menurut Zainul, Sumbawa memiliki atraksi yang lengkap mulai dari tempat surfing, teluk dengan kekayaan ikan berlimpah, pantai-pantai cantik, sampai Gunung Tambora dengan lembah yang indah.

"Datang ke NTB tak hanya ke Lombok, tapi juga Sumbawa," ungkap Zainul.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengakui jika berbicara NTB, maka orang lebih familiar dengan Pulau Lombok serta destinasinya seperti Pantai Senggigi dan Gunung Rinjani.

"Sumbawa belum terlalu diketahui," katanya.

Menurut Mari, melalui ajang "Tambora Menyapa Dunia" pada April 2015, diharapkan dapat ikut mempromosikan Sumbawa melalui ikon Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa.
presean-khas-lombok
Peserta Parade Budaya Lombok Sumbawa 2013 beratraksi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (16/6/2013). (Foto: Kompas Images/Roderick Adrian Mozes)

"NTB punya dua gunung terkenal, Rinjani dan Tambora. Ini cocok sekali untuk wisata minat khusus, yaitu trekking dan hiking," ungkap Mari.

Tak kalah menariknya adalah industri kreatif. Di Sumbawa, tambah Mari, selain tenun dan mutiara, juga terkenal kopi tambora dan susu kuda liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com