Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata di Yogyakarta Disukai Wisman

Kompas.com - 10/09/2013, 17:30 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan desa wisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mulai disukai wisatawan mancanegara, terbukti makin banyak wisman menginap di obyek wisata itu. "Karena itu, perlu perhatian serius dari para pengelola untuk memajukan desa wisata, dengan menggarap potensi yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Tazbir Abdullah, di Yogyakarta, Selasa (10/9/2013).

Menurut Tazbir, tren kunjungan wisman datang ke desa wisata terus meningkat. Hal ini juga tidak lepas dari keseriusan pengelola desa wisata yang selalu menjaga dan mengelolanya dengan baik dan harmonis.

"Untuk itu, perlu kreativitas dalam mengelola desa wisata agar  banyak dikunjungi wisman. Tanpa kreativitas para pengelolanya, jangan berharap ada kunjungan wisatawan ke desa wisata," katanya.

Tazbir mengatakan prospek desa wisata di DIY sangat besar. Apalagi DIY memiliki beraneka ragam budaya yang bisa menjadi tontonan wisatawan di desa wisata. "Banyak ragam budaya yang sampai sekarang masih hidup dan dilestarikan oleh masyarakat di desa wisata," katanya.

Menurut Tazbir dengan pengelolaan yang kreatif dan konsep pemasaran modern, tentu menjadi strategi untuk mendatangkan banyak wisman ke desa wisata. Beberapa desa wisata di DIY yang cukup terkenal, yang selama ini banyak dikunjungi wisman antara lain Kebonagung, Desa Wisata Imogiri, Kembangarum, Pentingsari, Sambi, dan yang lainnya.

Di desa wisata tersebut wisatawan banyak disuguhi aktivitas masyarakat seperti menanam padi, membajak sawah, menikmati sajian makanan khas, serta atraksi seni budaya setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com