Ada 45 kota yang ia jelajahi. Berdasarkan pengalamannya solo traveling di India dan Nepal, Yuliani memberi bantahan terhadap isu keamanan traveling di India.
“Jika tujuan kita adalah berwisata dengan batas waktu malam sewajarnya, tentu kejadian seperti kasus pemerkosaan itu tidak akan terjadi,” ujar Yuliani di Depok, Minggu (6/4/2014).
Yuliani menilai, kejahatan seperti apa pun bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di India. Hal terpenting adalah kepercayaan diri dan kemampuan melihat situasi yang harus dimiliki oleh setiap pelancong.
“Ketika kita tidak peduli dengan kejadian di sekitar, ya bisa saja dikerjain. Banyak sekali kejadian seperti itu,” jelasnya.
Pelancong juga tidak perlu khawatir akan kebutuhan informasi selama di India. “Biasanya di setiap kota terdapat tourism center yang bisa menjadi pusat informasi bagi pelancong,” tutur Yuliana.
Ia juga menyarankan agar para pelancong tidak perlu takut untuk meminta bantuan pihak berwajib ketika sesuatu yang buruk terjadi. Selain isu keamanan, Yuliani mengakui juga terdapat isu-isu lain di India yang ditakuti oleh pelancong, seperti masalah kebiasaan buang air sembarangan yang dilakukan sebagian penduduk India.
“Penduduk di India itu sangat banyak, sementara akses air bersih mereka sangat terbatas. Itulah mengapa muncul kebiasaan itu. Tapi hal ini tidak terjadi di semua wilayah di India, hanya beberapa,” tutur Yuliani.
Yuliani menambahkan, untuk mengetahui rupa dari sebuah negara, tentu harus melihat negara tersebut secara menyeluruh. “Selama dua bulan saya telah menjelajahi 45 kota di India, dari Selatan hingga ke Utara dan melihat bagaimana India yang sebenarnya. India itu luar biasa,” kata Yuliani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.