Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belum Menjadi Destinasi Wisata Spa

Kompas.com - 09/05/2014, 10:06 WIB
SANUR, KOMPAS.com - Indonesia ternyata belum menjadi destinasi wisata spa dan kesehatan di kawasan Asia Pasifik. Walaupun menurut Executive Summary Global Spa & Wellness 2014, periode 2012-2017, kawasan Asia Pasifik diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata kesehatan terbesar di dunia setelah Amerika dan Eropa.

"Dengan total perjalanan mencapai 120 juta wisatawan serta pembelanjaan hingga 69,4 triliun dolar AS. Menurut Executive Summary Global Spa & Wellness 2014, sejumlah negara di Asia Tenggara diproyeksikan menjadi tujuan utama wisata kesehatan pada periode 2012-2017, yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Achyaruddin, di Sanur, Bali, Kamis (8/5/2014).

Saat Konferensi Nasional Tradisional Spa yang pertama kali di Indonesia, Achyaruddin menyesalkan mengapa Indonesia tidak masuk menjadi destinasi wisata spa  dan kesehatan di kawasan Asia Pasifik, sementara Mooryati Soedibyo, selaku produsen jamu dan produk kesehatan serta spa pernah menerima penghargaan dunia sebagai The Best Spa Destination dan Bali berkali-kali menerima penghargaan sebagai destinasi spa terbaik dunia.

"Mengapa Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina bahkan Vietnam bisa masuk sebagai destinasi wisata kesehatan dan spa di kawasan Asia Pasifik, sedangkan Indonesia belum menjadi destinasi wisata spa dan kesehatan," tambah Achyaruddin.

Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memprakarsai konferensi ini bertujuan membangkitkan potensi industri wisata SPA Indonesia yang berorientasi pada pasar global.

"Di masa yang akan datang, aktivitas wisata kesehatan dapat dikombinaksikan bersama wisata budaya, olahraga, kuliner, petualangan serta wisata religi. Salah satu contoh kombinasi tersebut adalah penyediaan fasilitas spa dan kuliner tradisional selama penyelenggaraan acara Asia Pasific Hash 2014," kata Achyaruddin.

Menurut Achyaruddin, ada beberapa alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan industri spa dan kesehatan. Pertama, penderita obesitas di seluruh dunia meningkat 2 kali lipat sejak 1980. Kedua, 10 persen dari penduduk dewasa di seluruh dunia menderita diabetes. Ketiga, Lebih dari 50 persen bisnis berskala internasional, terbukti mengakibatkan peningkatan stress bagi pekerjanya. Keempat, tahun 2002 hingga 2020, pengeluaran masyarakat global terhadap fasilitas kesehatan meningkat hingga 10 miliar dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com