Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rindu Si Unyil? Datang Saja ke Museum Wayang

Kompas.com - 01/08/2014, 11:00 WIB
Michael

Penulis

KOMPAS.com - Ketika Wayang ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003, seberapa jauh Anda mengetahui seluk-beluk wayang yang sebenarnya? Jika Anda merasa pengetahuan tentang wayang masih kurang, coba kunjungi Museum Wayang.

Museum ini terletak di kawasan Kota Tua. Sangat dekat dengan Museum Fatahilah yang berada di lapangan Kota Tua. Walau berada di lokasi yang berdekatan, Museum Wayang lebih sepi pengunjung dibandingkan Museum Sejarah Jakarta Fatahillah.

“Tapi, kalau musim lebaran begini, kami juga tidak kalah pengunjung, hampir tiga ribu orang hari ini saja,” ujar Budi, pemandi di Museum Wayang, sambil tertawa.

Wayang tak sekedar wayang kulit yang mengandalkan bayangan saat pentas. Seperti di Museum Wayang, ada sekitar 5.000 wayang yang menjadi koleksi museum ini. Menurut Budi, ragamnya mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang seng, hingga boneka dari negara-negara lain, serta topeng-topeng.

Ternyata wayang di museum ini tidak hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi ada juga yang berasal dari negara di Asia seperti Malaysia, Cina, India dan Vietnam. Budi mengungkapkan sebagaian besar koleksi dari luar negeri adalah sumbangan untuk memperkaya koleksi wayang Indonesia

“Bentuknya agak berbeda dengan wayang Indonesia,” tambahnya.

Selain wayang, di museum ini terdapat juga boneka-boneka baik dari Indonesia maupun luar negeri. Boneka terkenal dari Indonesia yang dipajang di museum ini adalah boneka seri Si Unyil. Satu set boneka si Unyil ini adalah set asli dan yang pertama digunakan saat disiarkan di stasiun TVRI pada 1970.

Berkaitan dengan sejarah pewayangan Indonesia, tidak heran jika Anda akan menemukan banyak tokoh seperti Semar, Petruk, Gareng, Rama, Sinta, dan tidak lupa Hanoman. Dengan berbagai adegan pewayangan yang dipajang di etalase museum, maka pengunjung dapat mengerti mengapa wayang diletakkan sedemikian rupa.

Kompas/Iwan Setiyawan Musim liburan sekolah banyak dimanfaatkan anak-anak untuk berwisata ke Museum Wayang yang ada di kawasan wisata Kota Tua Jakarta, Minggu (19/6/2011). Selain berwisata, anak-anak juga belajar mengenal wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang sudah diakui dunia.
“Tiap wayang ada ceritanya sendiri, contohnya seperti kisah Mahabharata," kata Budi.

Wayang-wayang dari Indonesia kebanyakan berasal dari  Bogor, Bandung, Pekalongan, Surakarta, dan Bali. Menurut Budi, wayang paling terkenal di museum ini adalah wayang kulit Purwa Surakarta dengan ukuran besar yang berbentuk Prabu Rama Wijaya yang terkenal bijaksana dan sakti dari kisah Ramayana.

Selain melihat-lihat wayang, di museum ini biasanya juga diadakan pagelaran wayang tiap minggu kedua, ketiga dan keempat. Jadi para pengunjung bisa secara langsung menonton pertunjukkan wayang.

“Di sini juga ada peragaan pembuatan wayang, pengunjung bisa membuat wayang untuk mereka sendiri,” jelas Budi.

Untuk masuk ke dalam museum ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. Tersedia pemandu tanpa biaya bagi para wisatawan asing atau wisatawan yang datang dalam rombongan.

Museum Wayang diresmikan pada 13 Agustus 1975 oleh Gubernur Ali Sadikin. Jam buka untuk umum setiap hari Selasa sampai Minggu, di jam 9.00 sampai 17.00. Saatnya melihat langsung warisan dunia dengan mata Anda sendiri dan mengenal lebih dekat tentang wayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com