Lihat saja arus neraca jasa yang dicatat oleh Bank Indonesia (BI). Hingga kuartal I 2014, arus dana jasa perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri atau dikenal outbound mencapai 2,5 miliar dollar AS. Sementara belanja turis asing di Indonesia atawa biasa disebut inbound cuma 1,7 miliar dollar AS.
Salah satu perusahaan swasta yang menikmati bisnis jasa outbound dan inbound adalah PT Panorama Sentrawisata Tbk. Sepanjang semester I 2014, emiten berkode saham PANR ini mencatat pendapatan outbound sebesar Rp 743,6 miliar atau 73 persen dari total pendapatan. Angka ini naik 15,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut AB Sadewo, Vice President Brand and Communication Panorama, sepanjang tahun 2014 ini, banyak pelancong domestik memilih pelesiran ke luar negeri. "Sekitar 60 persen wisatawan domestik memilih paket liburan ke luar negeri," kata Sadewo kepada KONTAN, Rabu (6/8/2014).
Apalagi, Panorama mengklaim mengemas paket wisata luar negeri dengan harga murah. Yakni dengan mengombinasikan harga tiket pesawat berbiaya murah dengan hotel bintang dua atau bintang tiga. Alhasil harga paket tur ke Korea Selatan, Jepang atau Australia menjadi terjangkau.
PT Bayu Buana Tbk (BAYU) tak mau kalah. Liza Andriani, General Manager Corporate Bayu Buana bilang, minat outbound meningkat. Sayang Liza enggan merinci besaran bisnis yang diraup BAYU.
Asnawi Bahar, Ketua Asosiasi Travel Agent (ASITA) melihat tren outbound sejak tiga tahun terakhir mendaki. Ini tidak terlepas dari promosi tiket pesawat murah dari maskapai berbiaya murah. Makin menjadi karena negara lain getol jualan wisatanya. (RR Putri Werdiningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.